Empat Perwakilan Massa Akhirnya Temui Perwakikan Kedubes Myanmar
[tajuk-indonesia.com] - Empat orang perwakilan massa aksi bela muslim Rohingya akhirnya diperkenankan menemui perwakilan Kedutaan Besar Myanmar. Nantinya, mereka akan menyampaikan tuntutannya terkait pembantaian yang dilakukan militer Myanmar terhadap warga muslim Rohingya.
Keempat orang itu yakni Ketua Presidium Alumni 212 Slamet Maarif, Anggota Tim advokasi Alumni 212 Kapitra Ampera dan dua orang penerjemah.
Mereka menemui perwakilan Kedubes Myanmar dengan pengawalanan dari aparat kepolisian. Tampak, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto turut masuk dalam pertemuan itu.
Sebelum memasuki Kedubes, Kapitra menegaskan apa yang dilakukan militer Myanmar merupakan kejahatan kemanusiaan paling biadab sepanjang sejarah kehidupan.
“Ini suatu kekecewaan kemanusiaan dalam humanity. Ini pemerintah (Myanmar) berhati serigala,” kecam Kapitra di depan Kedubes Myanmar, Jalan Agus Salim, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (6/9/201z).
Karenanya, dia menuntut Duta Besar Myanmar untuk Indonesia segera angkat kaki dari negara ini. Pasalnya, apa yang dilakukan negara ASEAN itu dianggap sudah kelewat batas.
“Karena berdasarkan putusan Konfernsi Wina kalau ada pemerintah suatu negara yang keluar batas extraordinary crime humanity yang bertindak secara genosida itu perlu diputuskan hubungan diplomatik, perlu diembargo dan Mahkamah Internasional harus melakukan itu,” tegasnya.
Selain menuntut agar pemerintah memutus hubungan diplomatik dengan Myanmar, lanjut Kapitra, pihaknya juga mendesak segera bertindak nyata untuk menghentikan konflik kejahatan kemanusiaan itu.
“Pemerintah harus turun tangan dan segera mengirimkan pasukan garuda ke wilayah itu,” ujar Kapitra menyudahi.[krm]