Ukraina-Indonesia Dua Sahabat Yang Saling Mendukung
[tajuk-indonesia.com] - Pada 24 Agustus 1991, Ukraina mendapatkan kembali kemerdekaannya setelah kejatuhan Uni Soviet. Tahun ini menandai 26 tahun peringatan Kemerdekaan Ukraina dan 25 tahun peringatan hubungan diplomatik Ukraina-Indonesia.
Sepanjang sejarah, meski pun jarak yang jauh, hubungan antara Ukraina dan Indonesia sangat bersahabat dan saling mendukung. Ukraina menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Indonesia pada tahun 2006 untuk membantu menanggulangi akibat gempa bumi di Yogyakarta.
Indonesia mendukung kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina serta memberikan suaranya dalam Sidang Umum Resolusi PBB "Integritas Wilayah Ukraina", yang menyoroti okupasi ilegal atas Krimea (Ukraina) oleh Rusia. Tatar Krimea - Muslim Ukraina juga termasuk diantara mereka yang haknya sebagian besar dilanggar oleh penguasa yang menduduki wilayah tersebut.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Ukraina untuk Republik Indonesia, Volodymyr Pakhil mengatakan Ukraina berkomitmen mendukung Indonesia sebagai anggota Dewan Keamanan Tidak Tetap PBB untuk periode 2019-2020.
"Ukraina dan Indonesia memiliki dialog politik yang dinamis, diantaranya, dua kunjungan kenegaraan dari Presiden Ukraina ke Indonesia, tiga kunjungan delegasi Parlemen tingkat tinggi Indonesia ke Ukraina, kunjungan Menteri Luar Negeri Ukraina ke Indonesia, kunjungan Menteri Pertahanan Indonesia ke Ukraina," ujar Volodymyr Pakhil dslam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (25/8).
Sejumlah agenda bilateral telah direncanakan dalam tahun 2017, termasuk Sesi Ketiga Komisi Antar-Pemerintah Ukraina-Indonesia dalam bidang Kerjasama Ekonomi dan Teknik serta Forum Bisnis.
Indonesia adalah mitra dagang utama Ukraina di wilayah Asia Tenggara. Perdagangan dua arah mencapai 872,6 juta dolar AS pada tahun 2016, naik dari sebelumnya 525,2 juta dolar AS pada tahun 2015 (pertumbuhan tahunan sekitar 60 persen).
Ekspor Indonesia ke Ukraina berupa minyak kelapa sawit, mesin listrik, kertas, alas kaki, kopi, kakao dan teh, serta mengimpor sereal, logam besi, mesin dan peralatan, produk industri penggilingan, bubuk telur.
Bidang kerjasama bilateral ekonomi dan perdagangan yang paling menjanjikan adalah industri pertanian, energi, teknik, baja, farmasi, dan makanan.
Jelas Volodymyr Pakhil, meskipun agresi hibrid Rusia terus berlangsung, yang mencakup tidak hanya aksi militer melawan Ukraina, namun juga propaganda informasi yang tidak benar, Ukraina menerapkan reformasi internal untuk meningkatkan kinerja bisnis, daya saing global, peringkat kredit, indikator stabilitas ekonomi-makro.
"Saat ini Ukraina dan Indonesia berada pada jalur reformasi ekonomi dan dapat saling berkontribusi untuk meningkatkan nilai perdagangan dan efektivitas kerjasama bilateral secara signifikan," tukasnya.[pm]