Said Aqil: FDS Munculkan Generasi Radikal, Pengamat: Dulu Tuding Masjid Salman Sarang Radikalisme
[tajuk-indonesia.com] - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siradj menegaskan bahwa sistem full day school (FDS) tidak akan mampu membangun karakter anak seperti yang dilakukan pesantren. Bahkan menurut Kyai Said, FDS akan memunculkan generasi radikal.
Penegasan Kyai Said itu memunculkan polemik. Pengamat politik Umar Syadat Hasibuan mencatat, Kyai Said sempat menuding Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) sebagai sarang radikalisme.
“Pak Kiai jangan terlalu cepat menyimpulkan dulu Antum bilang Masjid Salman sarang radikalisme lalu Antum minta maaf sekarang apa buktinya?” tulis Umar Syadat di akun Twitter @Umar_Hasibuan.
Vokalis group nasyid Izzatul Islam, Afwan Riyadi menyoal pernyataan Kyai Said soal FDS. “Ini gimana nyambunginnya ya? Apa full day school jadi pembibit radikal atau gimana?” tulis Afwan di akun @af1_. @af1_ meretweet tulisan bertajuk “Said Aqil: Full Day School Munculkan Generasi Radikal”
Sebelumnya, KH Said Aqil Sirodj mengaku khawatir atas rencana kebijakan full day school selama lima hari dalam sepekan. Said menolak rencana ini dan konsep pendidikan ala pesantren harus dipertahankan.
Menurutnya, sistem full day school tak akan mampu membangun karakter anak seperti yang dilakukan pesantren. Selama ini, pesantren juga diajarkan sejumlah ilmu pengetahuan umum seperti yang diajarkan di sekolah. Dalam pesantren diajarkan soal akhlak, menghormati orangtua, menghormati kiai, toleransi, solidaritas, serta gotong-royong.
Said Aqil khawatir, terkikisnya nilai-nilai yang diajarkan pesantren akibat penerapan FDS ini akan berdampak besar. Alasannya karena tanpa pola pendidikan pesantren tersebut maka propaganda ideologi radikal tidak akan ada yang membendung.
"Karena full day school pulang sore, anak-anak tidak kenal akhlak. Maka saya jamin akan muncul generasi radikal," kata Said seperti dikutip viva (10/08).[pm]