PDIP Sebut Aksi Saracen Merusak Budaya Politik di Indonesia


[tajuk-indonesia.com]       -       Aksi Saracen yang menebar kebencian suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dianggap berpotensi merusak budaya politik yang dibangun Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Menurut Hasto, tradisi politik di Indonesia dibangun dengan budaya timur dengan adat istiadat yang menjunjung tinggi etika.

“Juga mengedepankan Pancasila sebagai kepribadian bangsa. Karena itulah kami sangat menyesalkan itu terjadi,” kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2017).
Hasto juga menilai aksi Saracen juga bisa mengganggu kegiatan berpolitik, khususnya di momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Seharusnya momen Pilkada harusnya diisi dengan kontestasi gagasan antar para calon pemimpin. Bukan pertarungan memfitnah orang lain pada tataran media sosial.

“Pilkada harus jadi ajang kontestasi gagasan berdasarkan kriteria kepemimpinan. Bukan hasil rekayasa atau berbagai skenario negatif campaign yang dilakukan pihak yang tak bertanggung jawab,” lanjutnya.

Ke depan, dia berharap, kepolisian bisa membongkar tuntas kasus Saracen. Termasuk menangkap para pemesan kelompok penebar ujaran kebencian ini.

“Termasuk ke pemesan jasa. Sehingga fair. Karenaa dalam demokrasi itu kan kita diajarkan nilai kejujuran fairnes, kemudian berkompetisi secara sehat, mereka yang kemudian melakukan pemasanan khusus harus ditindam tegas juga,” tegas Hasto.[krm]













Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :