Mahasiswa Akan Protes Tragedi Bendera Terbalik, Kedubes Malaysia Dijaga Ketat
[tajuk-indonesia.com] - Komite Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Bersatu (KOMPISATU) berencana mengadakan aksi protes di gedung Kedutaan Malaysia, Jakarta Selatan, Senin (21/8). Aksi ini dilakukan lantaran terbaliknya bendera Indonesia di buku suvenir pembukaan SEA Games 2017.
Demi mengantisipasi kericuhan saat aksi unjuk rasa itu, kini halaman depan kedutaan Malaysia di jaga oleh puluhan aparat kepolisian. Pantauan merdeka.com, polisi lengkap dengan perlengkapan tamengnya sudah berjaga sejak pukul 10.00 WIB. Namun hingga kini peserta aksi tersebut belum juga tiba di depan Kedutaan Malaysia.
"Mereka lagi di jalan ke sini. Rencananya sih yang datang satu elemen (grup mahasiswa) padahal rencananya empat elemen," kata salah satu polisi yang engga disebutkan namanya, Senin (21/8).
Berdasarkan undangan peliputan yang diterima oleh merdeka.com, aksi tersebut harusnya dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Dalam aksi ini para anggota KOMPISATU mengadakan aksi ini untuk menuntut tiga hal.
Pertama adalah meminta kepada Kedutaan Besar Malaysia untuk menuntut keras atas perlakuan malaysia terhadap lambang Negara Indonesia. Kedua, mendesak pemerintah Malaysia untuk segera melakukan klarifikasi secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia. Terakhir, Malaysia juga harus meminta maaf kepada Indonesia atas keteledoran yang terjadi.
Sebelumnya diketahui, insiden bendera Indonesia yang terbalik ini mencuat menyusul cuitan Menpora Imam Nahrawi melalui akun Twitternya. Dalam cuitannya, Menpora nampak menyesalkan keteledoran pihak panitia SEA Games yang salah mencantumkan bendera Indonesia. Bendera yang seharusnya Merah Putih, dicantumkan terbalik menjadi putih merah pada booklet yang dibagikan pada pembukaan SEA Games.
"Pembukaan#SEAgames2017 yang bagus tapi tercedera dengan keteledoran fatal yang amat menyakitkan. Bendera Kita... Merah Putih. Astaghfirullah...," demikian cuit Menpora, yang juga disertai gambar bendera yang terbalik.
Sementara itu, Gatot meminta agar insiden ini tak sampai berpengaruh pada kontingen Indonesia. Ia berharap para atlet tetap fokus mengejar prestasi dan mengabaikan provokasi macam ini.
"Biarlah urusan politis itu diselesaikan sesuai prosedur pimpinan kontingen dan KBRI. Kami yakin, baik Bu Puan (Menko PMK, Puan Maharani) dan Pak Imam tentu wise dalam menyelesaikan," tandas Gatot.[pm]