Bukan Barang Baru, Golkar: Berita Hoax Sudah Marak Beredar Sejak Pilpres 2014
[tajuk-indonesia.com] - Semakin gencarnya peredaran berita-berita hoax telah menjadi musuh yang sangat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Terbaru, giliran Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang menjadi korban hoax. Pasalnya, JK dikabarkan jatuh sakit dan harus dilarikan ke Singapura.
Menanggapi itu, Wasekjen Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa hal tersebut adalah sebuah kebohongan besar. Ia memastikan JK dalam kondisi sehat.
”Itu kabar hoax. Pak JK sehat,” ujar Ace saat diskusi bertajuk ‘Bisnis dan Politik Hoax’ di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/8/2017).
Lebih lanjut, peredaran berita hoax di dunia maya bukanlah hal baru. Menurut anggota Komisi II DPR RI ini, hoax sudah mulai terjadi sejak Pemilihan Presiden 2014. Hal tersebut kian parah saat perhelatan Pilkada Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain itu, faktor lain yang mendorong munculnya hoax yakni perubahan pola konsumsi masyarakat terhadap akses media dan teknologi informasi.
“Ini membuat masyarakat mengalami suatu perubahan yang relatif dahsyat,” ungkapnya.
Ace menyesalkan ketidakakuratan informasi yang disampaikan media massa. Pasalnya, saat ini banyak media massa yang malah kerap mengambil sumber berita dari media sosial tanpa melakukan verifikasi terlebih dahulu.
”Yang repot itu media konvensional mengambil (berita) di medsos tanpa lakukan cek dan ricek,” jelasnya.
Menurutnya, menjamurnya hoax ini tak terlepas dari kepentingan politik kelompok tertentu untuk menggiring opini masyarakat.
“Ini erat dengan kepentingan politik untuk menggiring opini masyarakat agar mengikuti tujuannya,” pungkas Ace.[krm]