Sssttt... Seskab: Utang Pemerintah Itu Kecil Sekali
[tajuk-indonesia.com] - Pertumbuhan utang pemerintah saat ini dinilai Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung terbilang kecil.
Ia menjabarkan bahwa pada akhir tahun 2014, utang pemerintah RI sudah mencapai Rp 2.604,93 triliun. Sementara saat ini atau April 2017 jumlah utang tersebut menjadi Rp 3.667,41 triliun.
"Untuk membayar utang saja setiap tahun itu Rp 250 triliun. Jadi kalau 3 tahun, tambah utangnya itu sudah Rp750 triliun, untuk membayar utangnya saja. Nah, sekarang ini kisarannya adalah sekitar Rp 3.600 triliunan, jadi sebenarnya utangnya kecil sekali pemerintah ini," jelasnya politisi PDIP itu usai Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/7).
Pramono menilai bahwa masalah utang ini perlu dijelaskan secara gamblang ke publik. Terutama, mengenai jumlah utang saat Jokowi menjabat sebagai presiden dan kewajiban membayar utang tiap tahunnya.
"Jadi enggak ngapa-ngapain saja itu Rp 250 triliun (harus bayar per tahun). Artinya, selama 3 tahun menjadi Rp750 triliun. Nah, tinggal dijumlahkan saja sekarang berapa yang diutang oleh pemerintah," urainya.
Labih lanjut, Pramono memastikan bahwa pemerintah akan melakukan penghematan dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Pasalnya pemerintah menaruh harapan di tahun 2018 Indonesia bisa mengalami pertumbuhan ekonomi 5,3 persen hingga 5,4 persen.
"Mengenai fokus APBN 2018, tetap di bidang infrastruktur, pengentasan kemiskinan, kemudian juga yang berkaitan dengan kementerian dan lembaga supaya disparitas itu mengecil gini rasionya," tutupnya. [rmol]
Pramono menilai bahwa masalah utang ini perlu dijelaskan secara gamblang ke publik. Terutama, mengenai jumlah utang saat Jokowi menjabat sebagai presiden dan kewajiban membayar utang tiap tahunnya.
"Jadi enggak ngapa-ngapain saja itu Rp 250 triliun (harus bayar per tahun). Artinya, selama 3 tahun menjadi Rp750 triliun. Nah, tinggal dijumlahkan saja sekarang berapa yang diutang oleh pemerintah," urainya.
Labih lanjut, Pramono memastikan bahwa pemerintah akan melakukan penghematan dalam melakukan pembangunan infrastruktur. Pasalnya pemerintah menaruh harapan di tahun 2018 Indonesia bisa mengalami pertumbuhan ekonomi 5,3 persen hingga 5,4 persen.
"Mengenai fokus APBN 2018, tetap di bidang infrastruktur, pengentasan kemiskinan, kemudian juga yang berkaitan dengan kementerian dan lembaga supaya disparitas itu mengecil gini rasionya," tutupnya. [rmol]