Pengamat : Sekarang Waktu Yang Tepat Bagi Jokowi Lakukan Reshuffle Pamungkas
[tajuk-indonesia.com] - Wacana perombakan alias reshuffle Kabinet Kerja yang digulirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat tepat bila diwujudkan saat ini. Sebelum datangnya tahun politik 2018 dan kontestasi Pemilihan Umum 2019.
"Ini kesempatan yang baik bagi Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi atas kinerja menteri-menterinya," kata pengamat politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Emrus Sihombing saat dihubungi, Selasa (11/7).
Menurutnya, Jokowi perlu melakukan evaluasi terhadap para pembantunya secara keseluruhan, tidak hanya menyasar bidang tertentu. Sebab, menjelang tahun politik, menteri-menteri berlatar belakang politisi pasti akan sibuk dengan partai politiknya masing-masing.
"Ini reshuffle terakhir, reshuffle pamungkas bagi Jokowi sebelum tahun politik. Karenanya keseluruhan menteri harus dievaluasi," beber Emrus.
Selain evaluasi, Jokowi juga perlu meminta komitmen dari para menterinya untuk serius menjalankan pemerintahan hingga akhir masa kepemimpinan pada 2019. Agar menteri dan pimpinan lembaga negara tetap fokus dalam bekerja, tanpa terganggu adanya hiruk pikuk di tahun politik.
"Presiden Jokowi harus meminta loyalitas dan komitmennya dari para menteri. Ini penting agar mereka tetap fokus bekerja," tegas direktur eksekutif Emrus Corner tersebut.
Reshuffle kabinet jilid tiga pertama kali disinggung Presiden Jokowi dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 22 April lalu.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah memasang target lima juta sertifikat tanah harus dibagikan kepada masyarakat pada 2017. Target meningkat pada tahun-tahun berikutnya, di mana pada 2018 ditargetkan sebanyak tujuh juta sertifikat harus keluar. Kemudian, tahun depannya lagi sembilan juta sertifikat harus dikeluarkan untuk rakyat, petambak kecil, petani, nelayan, hingga tukang becak.
"Itu urusannya menteri. Setahu saya target itu harus dapat diselesaikan. Kalau memang tidak selesai, pasti urusannya akan lain. Bisa diganti, bisa digeser, bisa dicopot dan yang lain-lainnya. Ya saya blak-blakan saja. Dengan menteri juga seperti itu," jelas Jokowi.[pm]