Pendemo: Fahri dan Fadli Zon Herdernya Novanto
[tajuk-indonesia.com] - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Jumat (7/7/2017). Mereka menolak penggunaan hak angket oleh DPR untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Koordinator gerakan antikorupsi lintas perguruan tinggi Rudi Johanes dalam orasinya menantang Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dan Fadli Zon untuk menemui massa di luar.
Rudi menuding dua wakil pimpinan DPR ini yang paling bersemangat dalam pembentukan Pansus KPK, dan seolah-olah melindungi Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.
"Ini kan sudah bukan rahasia umum, dua orang ini bertahan mati-matian hak angket diupayakan, paling anti KPK dia berdua, ini orang dua herdernya Setya Novanto, saya ga takut," tegasnya saat ditemui di lokasi, Jumat (7/7/2017).
Sementara itu, Ketua Iluni UI Tomy Suryatama menegaskan, kasus korupsi e-KTP merupakan kasus korupsi terbesar yang pernah ditangani oleh KPK, baik dari segi jumlah yang merugikan negara mencapai Rp 2,3 Triliun sampai banyaknya dugaan keterlibatan penyelenggaran negara dan elite politik.
Oleh sebab itu, peserta demonstrasi tegas menolak intervensi terhadap KPK dalam penanganan kasus korupsi e-KTP mau pun kasus korupsi lainnya.
"Aksi bersama ini tidak akan berhenti pada hari inu. Melainkan akan terus berlanjut sampai pemberantasan korupsi mencapai hasil dan tak ada lagi pejabat negara dan elite merampok uang negara," ujarnya. [tsc]
"Ini kan sudah bukan rahasia umum, dua orang ini bertahan mati-matian hak angket diupayakan, paling anti KPK dia berdua, ini orang dua herdernya Setya Novanto, saya ga takut," tegasnya saat ditemui di lokasi, Jumat (7/7/2017).
Sementara itu, Ketua Iluni UI Tomy Suryatama menegaskan, kasus korupsi e-KTP merupakan kasus korupsi terbesar yang pernah ditangani oleh KPK, baik dari segi jumlah yang merugikan negara mencapai Rp 2,3 Triliun sampai banyaknya dugaan keterlibatan penyelenggaran negara dan elite politik.
Oleh sebab itu, peserta demonstrasi tegas menolak intervensi terhadap KPK dalam penanganan kasus korupsi e-KTP mau pun kasus korupsi lainnya.
"Aksi bersama ini tidak akan berhenti pada hari inu. Melainkan akan terus berlanjut sampai pemberantasan korupsi mencapai hasil dan tak ada lagi pejabat negara dan elite merampok uang negara," ujarnya. [tsc]
Related Posts :
“Di Jakarta Hadapi Bos Reklamasi, Di Jawa Barat Siap-siap Hadapi Bos Meikarta!”
Sssttt..! Bantuan Datang, Aceng Fikri Siap Dampingi Ridwan Kamil di Pilgub Jabar. Tapi…
Duh, Istana Isyaratkan Akan Hajar yang Ingin Robohkan Patung Dewa Perang di Tuban
Zeng Wei Jian: Islam Bukan Teror
Tokoh Papua Barat Desak Victor Segera Diproses Hukum
