PBNU Sebut HTI tak Ikut Berjuang Rebut Kemerdekaan RI


[tajuk-indonesia.com]          -          Ketua PBNU, KH. Dr. Marsudi Syuhud mengingatkan agar bangsa ini tidak memberikan ruang sedikitpun kepada kelompok yang tidak ikut mengeluarkan keringat dan darah untuk kemerdekaan Indonesia.

Apalagi mereka ingin mencoba mengganti ideologi bangsa, seperti yang di inginkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Marsudi mengatakan perjuangan masyarakat Aceh jelas untuk memerdekaan bangsa bersama NU, Muhamadiyah, Serikat Islam, HMI dan PMII.‎

"Kita sebagai organisasi tua Islam di Indonesia, PBNU selalu berkomitmen menjaga bangsa dan Negara melalui PBNU. Kenapa PBNU menjaga PBNU? Karena PBNU merupakan singkatan dari Pancasila, Bhinneka, Nasionalisme ‎dan UUD 1945," ujur Marsudi dalam Seminar Nasional di Mega Proklamasi, Jalan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (10/08/2017).‎

"Kita sebagai orgnasisai tertua, tau betul bahwa Pancasila dan dasar negara Indonesia berisi nilai-nilai Islam. Jadi kalau ada yang ingin merubah konsep dan sistem tatanegara Indonesia telah mengkhianati perjuangan leluhur kita," tegas Marsudi.‎

Marsudi menjelaskan, bahwa Pancasila berangkat dari budaya yang di rembuk oleh BPUPKI. Pemersatuan antara rakyat Indonesia ini yang meminta negara Islam dan negara sekuler timbul penengah yaitu negara Pancasila.
"Pancasila adalah jerih payah para pendiri Negeri ini yang terdiri dari berbagai kelompok agama, suku dan budaya guna untuk menyatukan rakyat Indonesia dari berbagai keinginan mendirikan Negara sekuler atau pun negara Islam maka timbulan penengah yaitu Negara Pancasila," jelas Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah‎ itu.

Sementara itu, di tempat yang sama Akademisi Unibersitas Muhamadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), Dr. Syaiful Rohim mengatakan, bahwa Islam itu agama peradaban maka Islam berkomitmen untuk menjaga peradaba dari satu kelompok yang ingin menghancurkan peradaban.

Menurutnya, Pancasila tidak pernah berbenturan dengan Islam, para ulama pun sejak dulu telah menyatakan bahwa Pancasila tidak ada yang bertolak belakang dengan ulama.

"Setiap ideologi yang tidak sejalan dengan budaya masyarakat Indonesia, pasti akan menimbulkan gesekan, apalagi yang dapat mengganggu stabilitas sosial, stabilitas bangsa dan Negara, seperti paham khilafah, komunisme, sekularisme, hedonisme, dll harus disterilkan dari Indonesia," beber dia.

"Jika masyarakat muslim di Indonesia mengamalkan Pancasila, maka percayalah dia sudah mengamalkan nilai nilai Islam. Karena pancasila yang digagas oleh para pendiri bangsa mengandung nilai-nilai Islam," terang Syaiful.

Diakhir seminar, acara ditutup dengan Konferensi Pers oleh kelompok yang mengatasnamakan Mahasiswa Pemuda LSM Indonesia.

Dalam Konferensi Pers tersebut mereka menyatakan :
1. Kami mahasiswa pemuda LSM Indonesia, berkomitmen untuk menjaga pancasila dan UUD 1945 sebagai dasar ideologi bangsa

2. Kami mahasiswa pemuda LSM Indonesia bertekad melawan kelompok yang akan menggantikan ideologi bangsa

3. Kami mahasiswa pemuda LSM Indonesia akan memperhatikan kebijakan pemerintah, agar mengacu kepada pancasila dan UUD 1945

4. kami mahasiswa pemuda LSM Indonesia mengajak seluruh anak anak bangsa, dan organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan untuk menjaga pancasila dari ormas anti pancasila

5. Menegaskan pancasila adalah ideologi bangsa indonesia dan negara kesepakatan bersama sampai kapanpun dan titik darah penghabisan.

Diketahui, acara Konferensi Pers ini di ikuti perwakilan Mahasiswa dati beberapa kampus dan organisasi kemahasiswaan seperti HMI, KMP Aceh Darusalam, Ikatan Pesantren Indonesia, PMII, BEM UIC, BEM UIJ, perwailan BEM Nasionalis, perwakilan BEM PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam), BEM UIN Jakarta, Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), BEM Univ. Trisakti dan GESIT-BTI.
[tsc]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :