Kata Orang ini, Panglima Gatot Kurang Layak Jika Jadi Presiden


[tajuk-indonesia.com]          -          Direktur Eksekutif Riset Indonesia Toto Sugiarto menilai TNI di bawah kepemimpinan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tak menghasilkan prestasi luar biasa.

"Secara umum kepemimpinan Gatot di TNI biasa-biasa saja, tidak ada prestasi yang mengagumkan," kata Toto di Jakarta, Jumat (11/7).

Alhasil, lantaran telah mendekati massa pensiun, regenerasi perlu segera dilakukan demi kepentingan matra TNI. Apalagi belakangan Panglima diduga terambisi dalam aktivitas politik untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden 2019. 

Padahal sesuai fungsi dan kewenangan, Toto mengingatkan, Panglima merupakan penjaga pertahanan dan keamanan negara.
Namun, upaya Gatot untuk ikut serta dalam kontestasi Pilpres 2019 bakal terganjal efek tidak adanya prestasi. 

"Ia (Gatot Nurmantyo) tampak kurang layak jika ingin jadi presiden," tutur Toto mengungkapkan. 

Hasrat politik Gatot untuk ikut dalam kontestasi Pilpres 2019, menurut Toto, membuat TNI menjadi tidak netral. 

Padahal, Toto mengingatkan, TNI tidak bisa terlibat atau berpartisipasi dalam politik praktis. "TNI harus netral, individu harus tidak lagi di TNI saat nyapres," kata Toto menjelaskan.

Terkait aroma politik Panglima yang ditengarai berniat menjadi calon presiden, membuat anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon pernah mengkritik langsung Gatot saat rapat kerja Komisi I dengan TNI dan Kementerian Pertahanan.

Effendi mengingatkan bahwa TNI merupakan milik rakyat, termasuk harus netral dalam aktivitas politik. "TNI itu punya rakyat. Jadi tidak boleh berpihak pada satu golongan, apalagi berpolitik," imbaunya.[pm]










Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :