Astagfirullah..! Ekonomi Nasional Memburuk, Pemerintah Terpaksa ‘Sikat’ Dana Haji


[tajuk-indonesia.com]          -          Ekonom Universitas Brawijaya atau Unibraw Candra Fajri Ananda menilai, keinginan pemerintah untuk memanfaatkan dana haji sebagai upaya menyelesaikan proyek infrastruktur tanpa mempersempit ruang fiskal.

Dana haji ini merupakan dana lunak dan tidak beresiko bagi negara. Dengan kemampuan investasi mencapai Rp80 triliun dari dana haji, akan sangat berpengaruh dalam hal menyakinkan publik ditengan penurunan daya beli.
“Situasi perekonomian kita menunjukkan perlambatan dimana konsumsi masyarakat mulai menurun, transaksi retail mobil, properti mengalami penurunan. Belum lagi kasus beras yang memperburuk situasi dimana inovasi-inovasi pengusaha malah dipermasalahkan,” kata dia kepada Aktual.com, Kamis (27/7).

“Hal paling penting saat ini adalah menjaga masyarakat tetap percaya dengan Pemerintah dan daya beli nya dipertahankan melalui inflasi yang tetap rendah, subsidi yang tepat, khusus untuk subsidi pendidikan dan kesehatan perlu diawasi terus,” ujarnya.

Sebagaimana perkiraan Anggota Badan Pelaksana Pengelola Keuangan Haji atau BPKH Anggito Abimanyu bahwa menjelang akhir tahun dana haji bisa mencapai Rp Rp 100 triliun. Dari jumlah tersebut bisa dilepas sebanyak Rp 80 triliun.

“Dana yang bisa diinvestasikan kurang lebih Rp 80 triliun, 80 persen (dari total dana haji),” kata Anggito Abimanyu.

Sebagaimana telah dikatakan, Presiden Joko Widodo ingin agar dana haji bisa diinvestasikan untuk pembangunan infrastruktur yang diperkirakan akan menguntungkan.

Hal ini disampaikan Jokowi usai melantik Anggota Dewan Pengawas dan Anggota BPKH di Istana Negara, Jakarta.[pm]










Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :