Tim GNPF Temui Jokowi, Kuasa Hukum Rizieq Berharap Kasus Berhenti


[tajuk-indonesia.com]           -           Pertemuan antara Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bahctiar Nasir diharapkan dapat memberikan manfaat, terutama dalam penyelesaian kasus yang membelit Muhammad Rizieq Shihab.

Bahkan, Kuasa Hukum tersangka kasus dugaan konten pornografi Rizieq Shihab, Sugito Atmoprawiro berharap agar kasus-kasus yang menjerat kliennya dan aktivis politik lainnya berhenti atau tak dilanjutkan. Sugito mengapresiasi pertemuan Bachtiar Nasir dengan Jokowi itu.

"Alhamdulillah, semoga pertemuan tersebut ada manfaatnya untuk kebaikan bersama dan perkara yang terkait dengan ulama dan aktivis lainnya bisa tidak dilanjutkan," kata Sugito melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Minggu (25/6).

Mekanisme penyelesaian perkara yang menjerat kliennya dan sejumlah aktivis, kata Sugito, bisa dilakukan melalui beberapa cara, mulai dari pemberian abolisi, surat perintah penghentian penyidikan (SP3) atau deponering di kejaksaan.

"Tapi kami berharap abolisi, sehingga tidak ada lagi upaya menyudutkan dengan berbagai macam perkara yang saya lihat cenderung sangat politis, bukan yuridis," katanya.

Dengan demikian, menurut Sugito, rekonsiliasi antara Rizieq, aktifis politik dengan pemerintah bisa lebih maksimal. 

"Kita semua bisa bersinergi untuk kebaikan bangsa dan negara serta tidak ada lagi penyudutan dan kriminalisasi terhadap tokoh yang kritis terhadap pemerintahan sekarang ini," katanya.

Sementara itu, Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo mengaku tidak mengetahui agenda pertemuan GNPF dengan presiden Joko Widodo.

Kata dia, selama niat pertemuan itu untuk membela ulama, dia tidak mempermasalahkannya. 

"Tapi, kalau ada deal-deal di belakang layar, maka kami sangat menyayangkannya dan sangat prihatin," kata Sambo, "Itu akan sangat menyakitkan perasaan umat."

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua GNPF-MUI Bahctiar Nasir bertemu dengan Presiden Joko Widodo saat open house lebaran di Istana Negara. Keduanya sepakat untuk membuka komunikasi.

Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam pertemuan itu, Bachtiar menyatakan dukungannya pada kebijakan pemerintah.

"Beliau (Bachtiar) bilang mendukung kebijakan pemerintah, mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Presiden dan minta akses komunikasi,” kata Pratikno.

Sementara itu, Jokowi, kata Pratikno, menyambut baik pernyataan Bachtiar itu dengan menyatakan: mari kita buka komunikasi.[pm]










Subscribe to receive free email updates: