Pancasila Milik Bangsa, Bukan Rezim Tertentu
[tajuk-indonesia.com] - Buka Puasa Persatuan Alumni (PA) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) sekaligus memperingati tasyakuran Hari Pancasila yang berlangsung di kantor organisasi itu, Jalan Cikini, Jakarta-Pusat, langsung riuh ketika disebutkan dua anggota pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila adalah alumni organisasi tersebut.
“Pancasila itu milik bangsa, bukan rezim atau pemerintahan tertentu. Karena itu, kita bersyukur ada dua anggota alumni GMNI duduk di Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Siapa dia? Kita tunggu saja pengumuman Perpresnya dari pemerintah,” kata Ketua Umum Pengurus Alumni GMNI Achmad Basarah dalam buka puasa sekaligus memperingati Hari Pancasila 1 Juni 2017 di Jakarta, Kamis (1/6).
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerbitkan dan menandatangani Perpres Nomor 54 tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila. Unit kerja tersebut akan berada langsung di bawah Presiden dan organisasi terdiri dari dewan pengarah dan dipimpin seorang kepala.
Menurut Menseskab Pramono Anung, nantinya ada sembilan dewan pengarah yang terdiri negarawan, akademisi, tokoh berlatar belakang keagamaan, TNI/Polri dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Unit Kerja Pembinaan Ideologi Pancasila ini dipimpin oleh Kepala Unit, tiga deputi serta dibantu oleh eselon satu lainnya agar organisasi ini bisa operasional. Unit kerja ini akan mendorong masyarakat agar lebih mencintai dan memahami Pancasila sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari.
Adapun program pembinaannya tidak dilaksanakan secara dogmatis seperti masa lalu, tapi lebih disinergikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pembinaan ideologi Pancasila ini juga akan diprogramkan masuk dalam kurikulum pendidikan.
Achmad Basarah dalam peringatan Hari Pancasila sekaligus buka puasa PA GMNI mengingatkan Pancasila itu merupakan ideologi yang mempersatukan negeri yang kaya raya ini.
“Kita sangat bersyukur mewarisi negeri kaya ini dengan perangkat idiologi yang sesuai kepribadian bangsa yaitu Pancasila,” bebernya.
Ideologi Pancasila, lanjut Basarah, lebih baik dari Komunisme, karena Pancasila memiliki keyakinan terhadap Ketuhanan Yang Maha Esa. Pancasila pun lebih baik dari ideologi liberalisme, karena dalam Pancasila ada substansi keadilan sosial. Selain itu, Pancasila lebih baik dari ide khilafah, karena Pancasila, menekankan persatuan Indonesia.
“Jadi untuk negara kita, Pancasila yang paling baik yang mempersatukan kita semua,” paparnya.
Dia juga menegaskan lagi, Pancasila bukanlah milik suatu rezim atau periode pemerintahan tertentu, melainkan milik bangsa dan negara.
Untuk menjaga itu, pihaknya akan merekomendasikan pada Unit Kerja Pembinaan Ideologi Pancasila terkiat sejumlah pemikiran ekonomi, politik maupun sosial sehingga benar-benar nilai-nilai Pancasila bisa terimplementasi di masyarakat, termasuk mengatasi kesenjangan dan ketimpangan sosial di masyarakat.[rmol]