Makin HOT!! Prof Mahfud Sombong, Sebut Polling Twitter yang Menangkan Prof Romli "Sampah"


[tajuk-indonesia.com]        -        Seperti diberitakan sebelumnya, linimasa twitter dihebohkan dengan debat panas antara mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dan Guru Besar Hukum Pidana Universitas Padjadjaran Romli Atmasasmita, kamis 22 juni 2017.
Karena ramainya perdebatan sengit, beberapa akun twitter membuat polling yang mempertanyakan kredibilitas kedua ahli hukum ini terkait hak angket KPK.
Menurut Mahfud polling begituan sampah saja. Kalau mau melihat dukungan atas kredibilitas pandangan lihat langsung saja di Twitter, berapa yang membuat respons like dan Retweet.
“Cuitan saya di Retweet oleh lebih dari 1100 orang dan diberi tanda “Like” oleh lebih dari 1750 orang. Anda boleh lihat berapa biji yang merespons polling sampah yang begituan. Itu bisa dilihat langsung di Twitter, kok”, kata Mahfud dengan tawa berderai.
Meskipun memang dalam berita tersebut tidak disebutkan apa nama akunnya, namun netizen yang menyimak debat sengit itu meyakini bahwa salah satu pembuat polling “sampah” yang dimaksud oleh Mahfud adalah akun @wartapolitik.
Dengan sombongnya Prof Mahfud mengklaim bahwa cuitannya diretweet oleh 1100 orang serta dilike oleh 1750 orang (yang saat ini sudah berkembang menjadi 1200 retweet dan 2000 likes) sehingga dapat menyebut polling yang diikuti oleh lebih dari 5000 orang adalah polling sampah.
Beliau lupa bahwa jumlah 2750 orang yang ia sebut merespon cuitannya bukanlah jumlah yang tepat, karena satu akun bisa me-retweet sekaligus me-like. Sedangkan untuk mengikuti polling satu akun hanya bisa mengikuti satu kali polling. Dari perhitungan secara kasar seperti ini saja dapat dibuktikan bahwa netizen lebih merespon polling tersebut dibandingkan cuitannya.
Berikut komentar para netizen:
View image on TwitterView image on Twitter
MARI kita buktikan Prof @mohmahfudmd, banyakan mana VOTERS polling kami yg Anda katakan SAMPAH dibanding angka Anda (1.100 + 1.750) itu. 😊😊😊
Sekali2 perlu juga ngasih 'pelajaran' seorang Profesor, Guru Besar, tokoh nasional. Biar gak gampang ngeluarin kata KONYOL, SAMPAH, dst 😊 pic.twitter.com/1WsRGk12MX
@wartapolitik @mohmahfudmd ga usah komen prof liat aja kenyataan nya makin jauh dari rakyat .. met idul Fitri prof semoga lekas sadar
sikap yang bijak, tidak perlu mencari dukungan menolak Pansus KPK melainkan dorong Pansus menemukan penyimpangan lalu diperbaiki 
mas saya tanya, apakah dengan gelar professor itu menjamin orang menjadi Bijak (Pandai saja belum tentu) jangan asal bicara 
[GR / pii]






Subscribe to receive free email updates: