Ketua MPR: Pancasila Jangan Lagi Dijadikan Stigma
[tajuk-indonesia.com] - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengajak semua warga Indonesia agar tidak lagi menjadikan Pancasila sebagai stigma untuk mengatakan seseorang pancasilais atau tidak pancasilais. Ia mendorong agar semua kalangan kembali kepada nilai-nilai luhur ke-Indonesiaan, yakni Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Bhineka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Sudah 71 tahun Indonesia merdeka dan 19 tahun reformasi, jangan lagi Pancasila dijadikan stigma untuk mengatakan orang tidak pancasila atau pancasilais. Mari kita mulai masuk kepada substansi isi dari Pancasila itu sendiri," jelasnya saat memberikan keynote speech di acara Bedah Buku Pancasila-isme Dalam Dunia Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Ketintang, Surabaya, Senin (12/6).
Ia menjelaskan, Pancasila merupakan perilaku. Perilaku masyarakatnya, penyelenggara negara, pembuat undang-undang serta perilaku para pimpinan membuat kebijakan.
"Pancasila itu dasar dan ideologi negara sebagai filsafat, pikiran, pandangan hidup. Pancasila ini bisa menjadi pemersatu apabila pancasila bisa menjadi perilaku kita. Perilaku masyarakat, penyelengara negara, pembuat kebijakan, dan pembuat undang-undang," katanya.
Ia menyayangkan, pelajaran-pelajaran di sekolah, terutama Pendidikan Kewarganegaraan hilang. Saat ini mulai tampak hasilnya masyarakat mulai kehilangan nilai-nilai luhur Pancasila. Bahkan, terdapat hasil riset dari Universitas Indonesia yang dinilai mengkhawatirkan. Hasil riset tersebut menunjukkan orang Indonesia identitas nasionalnya ada dua, yakni agama dan dirinya.
"Sumber daya alam dirampok itu dianggap tidak penting. Bupati tidak benar bukan urusan kita. Tapi kalau dua itu diganggu, dia marah. Dimana nasionalismenya? Memang 19 tahun ini nasional character building itu sama sekali ditinggalkan. Pantas nilai-nilai memudar," ujar mantan Menteri Kehutanan RI tersebut.[rep]