Fakta! Ambulans Tak Boleh Lewat Karena Rombongan Presiden Akan Lewat, Kenapa Umat Islam Yang Difitnah?
[tajuk-indonesia.com] - Film hoax Anto Galon “Kau Adalah Aku Yang Lain” menggambarkan seorang muslim berjenggot menghalangi ambulance yang berisi pasien Non-Muslim untuk lewat karena ada pengajian. Lalu datanglah Polisi “sang pahlawan” meluruskan kesalahan muslim berjenggot tsb.
Padahal realita justru Polisi yang halangi ambulance seperti berita di Tribunnews “Ambulance Pembawa Jenazah Zulhamdi Sempat Ditahan Polisi”.
Dan TERNYATA, pernah ada laporan warga (Yoseph Eric Santoso) yang mengadu pada LAPOR.GO.ID (laman pengaduan masyarakat yang merupakan program Kantor Staf Presiden), karena ada ambulance yang tidak boleh lewat karena ada rombongan Presiden.
Berikut kami kutip secara lengkap:
Ambulans Tidak Boleh Lewat karena Rombongan Pemerintah Akan Lewat
LAPORAN:
Yth. Korps Lalu Lintas,
Pada hari Jumat, 20 Juni 2014 pukul 18.00, saya salah satu pengendara mobil di jalur lambat Jalan Jenderal Sudirman Jakarta berencana ke arah Slipi. Ketika saya akan masuk ke jalur cepat, saya dihentikan oleh aparat dengan alasan Presiden akan lewat. Sekitar 5 menit saya menunggu, ada salah satu warga (sepertinya mahasiswa Universitas Atma Jaya) yang memberitahu aparat tersebut bahwa ada ambulans yang terjebak dalam antrian. Kurang lebih begini percakapannya:
Mahasiswa: “Pak, itu ada ambulans mau lewat”
Aparat: “Ini Presiden mau lewat”
M: “Iya itu ambulansnya biar lewat dulu nggak bisa?”
A: “Nanti kalau saya dimarahin Presiden gimana?”
M: “Kalau pasiennya mati Bapak yang tanggung jawab?”
A: “Iya, iya”
Setelah itu, mahasiswa tersebut pergi. Tidak lama kemudian, kembali ada seorang warga yang memberitahu aparat tersebut.
Bapak: “Pak, ini ambulansnya nggak bisa lewat dulu?”
Aparat: “Iya, ini Presiden mau lewat, Kalau saya dipecat gimana?”
Akhirnya tanpa komentar lebih lanjut, Bapak itu menggeser barikade yang dipasang oleh Aparat demi membiarkan ambulans lewat. Kenyataannya, Bapak Presiden baru lewat sekitar 5 menit setelah ambulans itu bisa lewat.
Apakah memang benar begini kebijakan dari pemerintah? Hanya demi Presiden bisa berjalan dengan lancar, Aparat mau mengambil risiko mengorbankan nyawa salah satu warga negara?
Menurut saya, risiko keterlambatan yang dapat disebabkan dari meloloskan satu ambulans tidaklah sebanding dengan risiko keterlambatan ambulans tersebut yang bisa menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.