Psikolog sebut Kekecewaan Ahokers Bisa Berujung Frustrasi dan Anarkis


[tajuk-indonesia.com]           -           Psikolog dari Universitas Gajah Mada, Bagus Riyono angkat bicara terkait fenomena Ahokers yang melakukan aksi dukungan kepada Basuki T. Purnama (Ahok). Tak hanya di Indonesia, namun aksi itu juga menyebar sampai ke luar negeri.

Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya kekecewaan mendalam yang terjadi pada diri Ahokers.
“Karena kan harapan mereka awalnya sangat tinggi. Tapi kenyataannya sudah kalah di pilkada dan harus dipenjara juga. Jadi secara psikologis sangat memukul mereka,” kata Bagus saat dihubungi Kriminalitas.com, Minggu (14/5/2017).
Bagus berharap kekecewaan para Ahokers itu tak merembet ke level yang lebih parah yakni ke arah frustrasi dan agresif.

“Kekecewaan ini bisa menjadi frustrasi apabila tuntutan mereka itu tidak ada tanggapannya,” ucapnya.

Bagus mengatakan, adanya dukungan dari dunia internasional yang turut ikut campur dalam perkara ini menjadi salah satu penyebab Ahokers semakin besar kepala untuk melakukan aksi.

“Gara-garanya itu kan juga karena adanya dukungan dari Amerika dan dari media asing sehingga mereka seolah-olah benar dan mendapat dukungan. Jadi mereka malah semakin semangat,” paparnya.
“Semoga saja mereka jangan sampai pada frustasi karena itu bisa menimbulkan anarkisme di masyarakat,” tutup Bagus.

Dalam pernyataan persnya, dewan Hak Asasi Manusia PBB (OHCR) menyebut vonis dua tahun penjara bagi Ahok adalah bentuk ketidakadilan dalam penegakan hukum. Melalui akun Twitter, mereka menjelaskan bahwa Pasal 156 dan 156a KUHP tentang Penodaan Agama harus dihapus karena si ‘pelaku’ hanya menyatakan pendapatnya saja.[mb]







Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :