Polisi Meradang Bom Kampung Melayu Disebut buat Pengalihan Isu
[tajuk-indonesia.com] - Para pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahoker) yang biasanya bersuara keras terkait isu SARA, bungkam pada kasus penganiayaan anggota TNI dan Polri akibat informasi hoax soal pembakaran Alkitab di Jayapura.
Pertanyaan itu dilontarkan pengamat politik Muhammad Huda kepada intelijen (26/05). "Anggota TNI dan Polri yang dilukai warga setempat akibat hoax pembakaran Alkitab mendapat simpati meluas. Mana pendukung Ahok? Pendukung Ahok hanya diam saja," tegas Muhammad Huda.
Huda menilai, selama ini perjuangan nasionalisme, toleransi yang diperjuangkan Ahoker hanya semu. "Kalau punya nasionalisme dan berjuang untuk Pancasila, Ahoker harus mengecam kekerasan terhadap anggota TNI dan Polri di Jayapura," ungkap Huda.
Menurut Huda, Ahoker menerapkan standar ganda dalam memperjuangkan Pancasila, nasionalisme dan kebhinnekaan. "Hanya untuk kepentingan kelompoknya saja yang ingin diperjuangkan," tegas Huda.
Di sisi lain, kata Huda, peristiwa di Jayapura menjadi bukti bahwa aksi radikal dan antikebhinekaan tidak selalu dilakukan kelompok Islam.
Diberitakan, provokator dan penyebar isu pembakaran Alkitab di Padang Bulan, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Kamis (25/5) berhasil ditangkap oleh tim gabungan TNI/Polri.
Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar melalui Subbid Penmas Bid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal melalui keterangan persnya mengatakan provokator dan penyebar isu pembakaran Alkitab tersebut berhasil ditangkap dan saat ini dalam proses penyidikan oleh pihak yang berwajib.
Dua orang yang berhasil ditangkap tersebut berinisial JL (warga keturunan) penyebar isu pembakaran Alkitab dan FT (simpatisan KNPB) provokator pemalangan jalan serta penganiayaan Kapolres Jayapura Kota, AKBP Tober Sirait.[pm]