Pembubaran Pengajian atas Tekanan Ormas, Dahnil: Lucu, Masa Penegak Hukum Ditekan
[tajuk-indonesia.com] - Menurut pengakuan Ustadz Felix Siauw, polisi melakukan pembubaran kajian Islam atas tekanan dari ormas tertentu. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak menegaskan bahwa itu menunjukkan penegak hukum tidak independen.
“Justru itu lucu, masa penegak hukum ditekan, kemudian dia ngaku ditekan. Justru dia menunjukan memang aparatur hukum itu tidak independen, tidak punya mampu melakukan pengakan hukum itu jadi masalah ketika dia mengatakan ada penegakan masalahnya di situ,” katanya kepada Kiblat.net di Gedung Pemuda Muhammadiyah, Jakarta pada Selasa (02/05)
Menuruntya, jika sikap penegak hukum yang seperti ini bisa membahayakan. Sebab, penegak hukum akan mengikuti suara mayoritas.
“Ada ketidakprofesionalisan polisi. Besok kalau mereka ditekan gitu terus mereka akan mengikuti suara mayoritas. Itu berbahaya, bisa menyebabkan diktator mayoritas,” tuturnya.
Maka, Dahnil berpesan agar polisi memberbaiki kinerjanya dalam menjalankan tugas. Yaitu dengan berdiri di atas kepentingan hukum. Bukan atas tekanan ormas tertentu.
“Polisi harus berdiri di atas kepentingan hukum. Jadi kalau ada ancaman terhadap keberagaman, ada ancaman terhadpa NKRI silahkan ditindak. Tapi kalau kemudian faktanya tidak ada ancaman ya nggak boleh ditindak,” tandasnya.[mb]