Di Arab Saudi, Habib Rizieq Siapkan Strategi Hadapi Proses Hukum Dugaan Chat Mesum
[tajuk-indonesia.com] - Pengacara Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab, Sugito Atmo Pawiro membantah jika kliennya disebut-sebut menghindari proses hukum kasus dugaan chat berbau pornografi.
Menurutnya, Rizieq berusaha menghadapi dengan melawan sesuai aturan hukum yang berlaku. Bahkan ia berencana untuk mengumpulkan pengurus serta pengacara di Arab Saudi untuk menyusun strategi menghadapi kasus yang ia anggap fitnah itu.
"Beliau tidak menghindari proses hukum, sebaliknya menyusun strategi menghadapi kasus yang beliau anggap fitnah ini," kata Sugito di Jakarta, Minggu (21/5/2017).
Meski saat ini dikatakan masih berada di Arab Saudi, namun Sugito masih belum beberkan kepastian jadwal kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air.
"Bisa sebelum lebaran bisa setelah lebaran," tuturnya.
Terkait kasus yang dihadapi Rizieq, dirinya menyebut kasus chat dengan konten pornografi adalah balas dendam politik kekalahan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI 2017 dan kasus hukum yang menjerat Ahok.
Seperti diketahui, kalahnya Ahok dalam Pilkada DKI 2017 tidak lepas dari peran Habib Rizieq yang selalu bersemangat menyuarakan agar tidak memilih pemimpin muslim karena Ahok diduga telah menistakan agama. Berbagai aksi pun turut diselenggarakan menuntut agar Ahok diadili yang kini berhasil membawanya ke jeruji besi.
Atas hal itu, kata Sugito, tidak sedikit pendukung, relawan, dan partai pendukung Ahok sakit hati dan berusaha balas dendam dengan membangun kasus untuk menjatuhkan dan mempermalukan Habib Rizieq.
"Kalau saya lebih meyakini dominan politiknya daripada yuridisnya itu kalau tentunya tahulah ini terkait kalahnya Ahok di Pilgub dan terkait penetapan Ahok sebagai tersangka, terus menjadi terdakwa, menjadi terpidana dua tahun yang harus masuk penjara ini kan bagi mereka dua kosong gitu lho," ujarnya.
Ia pun tak menampik jika mencuatnya kasus chat pornografi ini terkait kekalahan Ahok dalam Pilkada DKI. Bakan ia sebut ada niat balas dendam dari pihak pendukung Ahok untuk menjaruhkan kredibilitas Habib Rizieq.[ts]