Dede Yusuf: Di Zaman SBY, Orang yang Kritik Pemerintah tak Dirampas Haknya!
[tajuk-indonesia.com] - Setelah Pilkada DKI, Pilkada Jawa Barat 2018 bakal menjadi isu sentral pertarungan politik di Indonesia. Saat ini, dunia maya sudah ditingkahi isu-isu panas Pilkada Jabar 2018.
Bahkan, saat politisi Partai Demokrat yang kabarnya bakal dicalonkan jadi calon Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf, bersuara keras di sosial media, langsung dibully netizen.
Sebelumnya di akun twitter @dedeyusuf_1, Ketua Komisi IX DPR itu menyoal kebebasan berekspresi rakyat Indonesia. Ketua Pramuka Jawa Barat ini membandingkan era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan situasi saat ini.
“Waktu zaman SBY, orang yang mengkritik pemerintah tidak dirampas hak-hak nya. Lalu apakah rakyat sudah tidak boleh mengeluarkan uneg-uneg-uneg nya?” tulis @dedeyusuf_1.
Sejumlah akun langsung mengaitkan pernyataan Dede Yusuf itu dengan pencalonannya di Pilkada Jabar. “Duhhh ini Calon Gubernur kok melemahkan pemerintah!!!!!” tulis @GarutSaad.
Soal pencalonan Dede Yusuf, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengungkapkan, sejumlah kader menjadi kandidat kuat Cagub Jabar.
Roy menyebut calon kuat itu adalah Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat Mayjen (Purn) Iwan Sulandjana dan salah seorang anggota DPR dari Fraksi Demokrat. "Ada beberapa kader yang menjadi calon kuat dan sudah masuk mekanisme partai. Ada Ketua DPD Partai Demokat Jabar, lalu ada seorang anggota DPR dari Partai Demokrat, itu menjadi perhatian kita," ujar Roy seperti dikutip kumparan (16/03).[pm]