Buruh yang bakar karangan bunga Ahok-Djarot minta maaf
[tajuk-indonesia.com] - Massa buruh membakar karangan bunga Basuki Tjahaja Purnama- Djarot Saiful Hidayat yang berada di sekitar Balai Kota DKI Jakarta. Pembakaran dilakukan di tengah demonstrasi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Jupan Royter mengatakan buruh yang melakukan pembakaran telah meminta maaf. Mereka yang melakukan pembakaran tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM).
"Ketua FSP LEM-nya sudah minta maaf," kata Jupan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/5).
Jupan mengatakan alasan pembakaran disebabkan karena buruh merasa kecewa terhadap Basuki dan Djarot karena urung meningkatkan upah.
"Mungkin mereka merasa kenapa tidak diangkat (upah)," ujarnya.
Sebelumnya para buruh mengaku sengaja membakar karangan bunga karena kesal dengan kebijakan Ahok-Djarot.
"Karena UMP tidak naik-naik sampai sekarang. Kita mau lihat bagaimana sikapnya. Ini simbol sebagai bersih-bersih," kata Sekjen Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin (FSP LEM) SPSI Idrus kepada awak media, di depan Balai Kota Jakarta, Senin (1/5).
Dikatakan dia, pembakaran karangan bunga merupakan bentuk kekesalan para buruh di Jakarta yang upahnya tidak juga dinaikan oleh pemerintahan Ahok-Djarot. Terlebih, upah di Jakarta lebih rendah bila dibandingkan dengan daerah lainnya.
"Ini kekesalan kami yang selama ini tuntutan kami tak didengar, masa kalah dengan Bekasi, Karawang, Cikarang," ujar dia.
Selain itu, Idrus pun mengakui bila buruh yang tergabung dengan FSP LEM SPSI telah melakukan kontrak politik dengan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan- Sandiaga Uno. Bahkan, kontrak politik itu ditandatanganinya pada saat masa kampanye berlangsung.
"Anies sudah janji, dia tidak mau gunakan PP 78. Sudah ada kontrak politik dengan Anies waktu kampanye," ujar dia.
Di sisi lain, Idrus menegaskan akan bertanggung jawab atas pembakaran tersebut. "Saya bertanggung jawab atas pembakaran karangan bunga ini. Ini bentuk protes kami atas apresiasi," pungkas dia.[mdk]