Blak-blakan Adhyaksa Dault Jawab Tuduhan Mendagri yang Sebut Ada Eks Menteri Anti-Pancasila
[tajuk-indonesia.com] - Tudingan mengenai adanya tokoh nasional sekaligus eks menteri memiliki ideologi anti Pancasila diembuskan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. Pernyataan itu diduga menyasar nama Adhyaksa Dault. Isu ini segera dikonfirmasi eks menteri pemuda dan olahraga (menpora) itu kepada Tjahjo.
Dugaan pernyataan Tjahjo kepada Adhyaksa diperkuat dengan menyebut ciri bahwa tokoh tersebut juga komisaris di perusahaan BUMN. Apalagi posisi Adhyaksa sekarang juga mendapat jatah dari Presiden Joko Widodo melalui Menteri BUMN Rini Soemarno, menjabat komisaris BRI, salah satu bank milik pemerintah.
Kondisi ini bermula ketika ramai video Adhyaksa menghadiri acara ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) pada tahun 2013 silam. Namun, itu telah dijelaskan eks menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Sehingga dia kini curiga ada pihak coba menjatuhkannya. "Saya tahu yang menyebar-nyebarin," kata Adhyaksa kepada merdeka.com, Senin kemarin.
Kondisi ingin menjatuhkan, kata Adhyaksa, juga seiring ramainya isu politik akibat Pilkada Jakarta beberapa waktu lalu. Namun, baginya kini masalah itu telah dikonfirmasi kepada Tjahjo. Sebab, dia menyebut bahwa mantan Sekjen PDIP itu telah dikenalnya lama sekaligus seniornya dalam berorganisasi.
Menurut Adhyaksa, niat para pelaku terlihat jelas ingin menjatuhkan. Terutama dengan mengadu domba antara ideologi nasionalisme dan religi. Padahal dia merasa selama ini tidak pernah mengkhianati Pancasila.
"Ada orang yang enggak suka karena saya Islamnya menonjol, islam kental. Tokoh yang agamanya kuat," ujarnya. Namun, dia tidak mengungkap pihak mana ingin menjatuhkannya.
Adhyaksa juga telah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Surat ini dilakukan perihal adanya tudingan setelah ramai video dirinya hadir di acara ormas HTI. Bahkan surat tersebut juga diserahkan kepada Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya sudah mengirim surat, sudah konfirmasi ke Pak Jokowi, Menteri BUMN Rini Soemarno dan juga BIN," terangnya.
Seperti diketahui, Tjahjo Kumolo menyinggung adanya tokoh nasional yang diduga ingin mengubah ideologi negara. "Bayangkan ada tokoh nasional, mantan menteri, komisaris BUMN besar berteriak-teriak ingin mengganti Pancasila dengan syariat Islam," ungkap Tjahjo.
Namun Tjahjo tidak menyebutkan tokoh yang dimaksud. Dia hanya mengatakan bahwa informasi tersebut data baru yang ditemukan oleh Menko Polhukam Wiranto. Politisi PDIP ini menyebut Wiranto sudah memiliki data dan bukti baik berupa rekaman visual, data tertulis maupun foto. Data itu menunjukkan bahwa tokoh tersebut sedang mengucapkan kata-kata untuk mengganti ideologi Pancasila. "Masak enggak tahu? Ada lah, ada rekamannya," ujarnya.
Tokoh yang dimaksud Tjahjo saat ini masih duduk di kursi empuk sebagai komisaris di perusahaan pelat merah. Disinggung soal pencopotan jabatan orang yang dimaksud, Tjahjo enggan berkomentar banyak. "Pencopotan, urusan menteri BUMN. Saran saya ya harus dicopot dong," ungkapnya.
Sedangkan Menteri BUMN Rini Soemarno mengaku belum tahu siapa komisaris yang dimaksud. "Saya belum tahu yang diomongin. Kalau Pak Mendagri bilang begitu saya enggak tahu siapa. Tolong dikasih tahu," ujar Rini.
Kendati belum tahu, Rini memastikan akan mengecek semua bawahannya menentang Pancasila. Mantan Komisaris Bursa Efek Jakarta ini menegaskan setiap pejabat di kementerian BUMN harus mengikuti ideologi Pancasila. "Pancasila adalah dasar negara, ya semua harus ikut Pancasila," terangnya. [mdk]