Rini Soemarno Sebut Reshuflle Tidak Pernah Dibahas Di Istana, Lalu Dibahas Dimana??
[tajuk-indonesia.com] - Wacana perombakan kabinet menghangat lagi setelah Presiden Joko Widodo sendiri yang mengungkit isu tersebut di acara Kongres Ekonomi Umat, pekan lalu (Sabtu, 22/4)
Meski saat itu Jokowi mengancam menterinya yang tidak bisa memenuhi target, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, mengaku tidak pernah mendengar wacana tersebut.
"Saya enggak tahu," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL di sela Media Outing Kementerian BUMN bertajuk "Bersama Membangun Negeri Melalui Sinergi Komunikasi Publik" di Wikasatrian, Desa Pasir Angin, Bogor, Jumat malam (28/4).
Menteri Rini menegaskan masalah perombakan kabinet tidak pernah dibahas di Istana Negara, sekalipun wacana ini ramai dibicarakan publik.
"Enggak, enggak ada reshuffle. Di Istana enggak pernah bahas (setiap rapat)," ucapnya.
Dalam Kongres Ekonomi Umat yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sabtu pekan lalu, Presiden Jokowi mengultimatum menterinya jika kinerja yang bersangkutan tidak mencapai target yang ditetapkan.
Sementara Staf Khusus Presiden Jokowi bidang Komunikasi, Johan Budi, pernah mengutarakan bahwa perombakan tidak hanya dilakukan atas dasar kinerja Menteri. Tapi, juga mempertimbangkan kondisi politik kekinian. [rmol]
"Saya enggak tahu," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL di sela Media Outing Kementerian BUMN bertajuk "Bersama Membangun Negeri Melalui Sinergi Komunikasi Publik" di Wikasatrian, Desa Pasir Angin, Bogor, Jumat malam (28/4).
Menteri Rini menegaskan masalah perombakan kabinet tidak pernah dibahas di Istana Negara, sekalipun wacana ini ramai dibicarakan publik.
"Enggak, enggak ada reshuffle. Di Istana enggak pernah bahas (setiap rapat)," ucapnya.
Dalam Kongres Ekonomi Umat yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sabtu pekan lalu, Presiden Jokowi mengultimatum menterinya jika kinerja yang bersangkutan tidak mencapai target yang ditetapkan.
Sementara Staf Khusus Presiden Jokowi bidang Komunikasi, Johan Budi, pernah mengutarakan bahwa perombakan tidak hanya dilakukan atas dasar kinerja Menteri. Tapi, juga mempertimbangkan kondisi politik kekinian. [rmol]