Idealnya, Ibu Kota Pindah Ke Palangkaraya Setelah Jokowi Lengser


[tajuk-indonesia.com]      -      Pemindahan ibu kota negara ke luar Pulau Jawa merupakan keharusan karena kondisi DKI Jakarta saat ini sudah sangat buruk.

"Tetapi, pusat bisnis tetap berada di Jakarta. Biarkan pusat pemerintahan saja yang pindah," ujar anggota DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (13/4).

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem itu tidak setuju jika ibu kota negara hanya berpindah ke kota lain di Pulau Jawa. Yang lebih baik adalah dipindah ke kota yang ada di luar Pulau Jawa seperti pernah diusulkan oleh Presiden pertama RI, Soekarno.
"Jangan ada kajian-kajian lagi yang bilang pindah ke Semarang atau masih di dalam Jawa. Jawa sudah maju, sudah tumbuh pesat. Sebaiknya wacana presiden pertama, Soekarno, yang ingin ibu kota berpindah ke Kalimantan. Itu harus segera diwujudkan," kata anggota Komisi V itu. 

Soekarno menyebut Palangkaraya di Kalimantan Tengah sebagai ibu kota yang ideal. Dia sepakat dengan itu karena, salah satunya, Palangkaraya berada di lokasi yang aman tengah-tengah Pulau Kalimantan.

"Kalau ada perang atau apa pun bisa aman, saya kira itu yang dilihat oleh Presiden Soekarno yang menjadi pertimbangan," katanya.

Dia berharap pemerintah melakukan kajian demi lebih cepat mewujudkan Palangkaraya sebagai ibu kota. Setelah pemerintahan Joko Widodo berakhir, pemerintahan yang baru harus segera merealisasikan hasil kajian yang sudah dilakukan.

"Harus segera diimplementasikan, minimal periode Presiden Jokowi saat ini sudah selesai. Periode selanjutnya, entah itu Jokowi lagi atau siapapun sudah menjalankan kajian-kajian tersebut," ujarnya.[pm]








Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :