ICMI: Ajakan Memilih Pemimpin Muslim Bukan Tindakan SARA, Itu Perintah Tuhan Dalam Al Quran
[tajuk-indonesia.com] - Ajakan untuk memilih pemimpin sesuai keyakinan agama bukan merupakan tindakan radikal dan SARA.
Begitu tegas Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Anton Tabah Digdoyo kepada redaksi, Minggu (16/4).
Anton menyebut bahwa ajakan memilih pemimpin muslim merupakan bagian dari perintah Tuhan yang tertuang dalam kitab suci Al Quran.
"Itu bukan SARA, bukan radikal bahkan itu merupakan pelaksanaan dari Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa dan ditegaskan di UUD 1945 pasal 29 (1) 'NKRI Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa," ujarnya.
Dijelaskan Anton bahwa Al Quran merupakan kitab suci agama samawi terakhir yang ajarannya sangat komplit dan detail.
"Jangankan masalah kepemimpinan, masalah pipis, BAB, bersin, cara makan minum, halal haram, cara nyembelih hewan ternak pun ada dalam Kitab umat Islam tersebut," jelas Wakil Ketua Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu.
Atas alasan itu, Anton menilai bahwa Polri tidak bisa menindak pemuka agama yang tengah menyampaikan ajaran agama untuk tidak memilih pemimpin di luar agamanya.
"Polri tak punya alasan lakukan upaya paksa pada tokoh-tokoh muslim yang melarang umatnya memilih pemimpin kafir," tegas purnawirawan jenderal polisi bintang satu yang juga ketua Penanggulangan Penodaan Agama tersebut.[pm]