Hai Pak Anis. Ingat! Ahok Penista Agama dan Pemecah Belah NKRI


[tajuk-indonesia.com]           -           Pencoblosan putaran kedua Pilgub DKI 2017 telah usai. Berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga survei dan media maupun real count KPU, Paslon Anies Baswedan dan Sandi Sholahudin Uno mengalahkan telak petahana.

Namun ada sedikit ganjalan di dada kami terkait berita pertemuan Anis Baswedan dan Ahok di Balai Kota, jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Para pesaing ini mengeluarkan stetmen sepakat menjaga persatuan. Mereka menginginkan suasana sejuk dan babak baru di Ibu Kota.

Pertanyaannya siapa yang menghendaki suasana Jakarta tidak damai dan tidak tentram. Sebagai simpatisan bela Islam dan paslon ASA, selama ini kita selalu menjaga ketertiban, kesejukan,  bahkan tidak pernah mau sedikit pun terpancing membuat keonaran, apalagi bertindak brutal dan mrmbuat kerusuhan sebagaimana diidiamankan ahok dan bekingnya. Kenyataannya, sebaliknya Ahoker yang selalu memproduksi kegaduhan sebagai makanan mereka sehari-hari. Menista agama, menghina dan menangkap ulama -aktifis,  memprovokasi melalui video SARA.nya untuk membelah NKRI.
Pak Anis tolong catat, bahwa adapun stetmen para simpatisan bela Islam dan pendukung ASA jika baik pengadilan tidak fair dan paslonnya (ASA) dicurangi akan mrlawan secara konstitusional, pernyataan wajar wajar saja. Masak dicurangi diam.

Jadi, dengan adanya pertemuan tersebut seolah menggenalisir semua pendukung para paslon, semua biang kerok dan tukang buat gaduh.  Itu tidak benar sama sekali. Kecuali dilakukan ahoker. Mereka yg memiliki kekuasaan, duit, preman, polisi, BIN. Berbagai kasus perbuatan yang melawan hukum yang dilakukan ahoker dari kasus iwan bopeng, intimidasi, money politik, tidak tersentuh hukum. Bandingkan tindakan aparat negara terhadap aktifis bela Islam dan pendukung ASA. *Terbukti dengan adanya inisiasi rekonsiliasi esoknya Jaksa Penuntut Umum di persidangan menuntut Ahok hanya dengan hukum percobaan. Menerima ahok divonis percobaan bisa dianggap sebagai opini rekonsiliasi.*

Pak Anis, saya bertanya, siapa sich  ahok dan urgensinya sehinga nt sampai perlu bertemu dan mengajaknya rekonsialsi ? Nelson Mandela?  Pejuang kulit bewarna yang menentang penjajahan kulit putih etnis Prancis di Afsel. Atau Yasser Arafat pemimpin Palestina yang melawan penjajahan zionis Israel.

Hai Pak Anis. Ingat! Ahok hanya sesosok penista agama, terduga korupsi, antek taipan dan pemecah belah bangsa saja. Jangan sok moderat.[ts]












Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :