Ups... Djan Faridz Klaim Ahok Pro Umat Islam
[tajuk-indonesia.com] - Ketua Umum PPP hasil munas Jakarta, Djan Faridz, mengatakan alasan pihaknya mendukung Basuki Tjahaja Purnama di Pilgub DKI lantaran Ahok begitu mendukung keberadaan umat Islam di Jakarta.
Ahok, kata Djan, tidak pernah memandang SK Menkumham tentang kepengurusan PPP yang tidak dikantonginya. Tetapi Ahok mempercayainya dan mau menandatangani kontrak politik dengan PPP kubunya. "Saya tawarkan siapa yang mau dukungan PPP, syaratnya satu begini, dua begini dan seterusnya. Yang mau menandatangani kontrak politik (PPP) yang diketuai Djan Faridz itu cuma pasangan Ahok-Djarot, yang lain saya tawarin kagak mau," kata Djan Faridz di rumah Agung Laksono, Cipinang Jakarta Timur, hari ini.
PPP kubu Djan Faridz sejak putaran pertama mendukung pasangan Ahok-Djarot, sementara PPP kubu Romahurmuziy mendukung pasangan Agus Harimurti-Sylviana Murni yang terpental di putaran pertama. PPP Djan Faridz mendukung Ahok bersama PDIP, Golkar, NasDem dan Hanura. Meskipun, dalam dukungan resmi partai politik di KPU, PPP tercatat mendukung pasangan Agus-Sylvi.
Djan menjelaskan, pasangan calon gubernur selain Ahok-Djarot menolak dukungan dari pihaknya karena menganggap dirinya tidak memiliki SK Menhum HAM.
"Loh ini, bukan urusan SK. Ini urusan keberpihakan kepada umat Islam. Mereka (Ahok- Djarot) bilang baik, Faridz saya akan bersepakat dengan program PPP yang pro umat Islam karena umat Islam rakyat saya. 85 persen warga Jakarta umat Islam. Saya bilang eh gaji tuh marbot, imam masjid, ustadz, ustadzah, dia bilang baik saya gaji. Lemes dah hati kita," tambah Djan.
"Sekarang tiba-tiba ada orang yang menandatangani di atas matetai bersepakat untuk bikin masjid di lima wilayah kota, Jakarta Pusat udah ada Istiqlal, di Jakarta Barat ada Daan Mogot, Jakarta Utara ada Islamic Centre, di Jakarta timur, selatan, pulau seribu," sambung dia.
Dia juga memuji Ahok yang sudah mendirikan masjid di Kantor Gubernur. "Coba liat dari jaman Bang Ali (Sadikin), apa kantor gubernur ada masjid. Jaman dia (Ahok) ada tuh, Allahu Akbar," kata Djan. [rima]
Djan menjelaskan, pasangan calon gubernur selain Ahok-Djarot menolak dukungan dari pihaknya karena menganggap dirinya tidak memiliki SK Menhum HAM.
"Loh ini, bukan urusan SK. Ini urusan keberpihakan kepada umat Islam. Mereka (Ahok- Djarot) bilang baik, Faridz saya akan bersepakat dengan program PPP yang pro umat Islam karena umat Islam rakyat saya. 85 persen warga Jakarta umat Islam. Saya bilang eh gaji tuh marbot, imam masjid, ustadz, ustadzah, dia bilang baik saya gaji. Lemes dah hati kita," tambah Djan.
"Sekarang tiba-tiba ada orang yang menandatangani di atas matetai bersepakat untuk bikin masjid di lima wilayah kota, Jakarta Pusat udah ada Istiqlal, di Jakarta Barat ada Daan Mogot, Jakarta Utara ada Islamic Centre, di Jakarta timur, selatan, pulau seribu," sambung dia.
Dia juga memuji Ahok yang sudah mendirikan masjid di Kantor Gubernur. "Coba liat dari jaman Bang Ali (Sadikin), apa kantor gubernur ada masjid. Jaman dia (Ahok) ada tuh, Allahu Akbar," kata Djan. [rima]
