Selalu Jadi Korban Hoax, Timses Anies-Sandi Gelar Konsolidasi
[tajuk-indonesia.com] - Tim Data dan Saksi Anies-Sandi menggelar konsolidasi pemenangan bersama warga dan tokoh masyarakat se-Kelurahan Tegal Parang, di Mampang Prapatan IV, Tegal Parang, Mampang Jakarta Selatan, Senin (27/3/2017) malam.
Acara yang digelar di kediaman Wakil Ketua Tim Bidang Data dan Saksi Anies-Sandi, Ahmad Sulhy ini sekaligus juga untuk mengklarifikasi kampanye hitam atau berita hoax yang menimpa paslon nomor 3 akhir-akhir ini.
Dalam kesempatan ini, hadir juga perwakilan Lembaga Musyawarah Kecamatan (LMK), ketua RW/RT, pengurus FKDM, perwakilan pemuda Karang Taruna dan beberapa ormas.
Usai menggelar konsolidasi, Sulhy mengaku, saat ini pihaknya mulai khawatir dengan serangan kampanye hitam yang sudah sedemikian membabi buta.
"Saya kira serangan lawan kepada pribadi Pak Anies dan Pak Sandi semakin masif dan bertubi-tubi. Mereka sepertinya sedang menerapkan jurus dewa mabuk," kata Sulhy di lokasi.
Menurutnya, serangan lawan saat ini jauh lebih frontal jika dibandingkan dengan putaran pertama Pilgub DKI 15 Februari lalu.
"Teranyar, beredar berita hoax berupa kontrak politik yang menyebut Anies-Sandi ingin menjadikan Jakarta sebagai Syariat Islam. Dan hebatnya, isu ini langsung 'ditiktok' oleh Pak Djarot dengn cuap-cuap di media bahwa dirinya tidak akan pernah setuju pemberlakuan Syariat Islam," beber Sulhy.
Namun demikian, Sulhy memastikan, pihaknya tidak akan pernah membalas kampanye hitam tersebut dengan bentuk serupa, melainkan akan terus berkampanye positif dan sejuk serta tidak mencederai demokrasi lokal DKI.
"Bisa saja fitnah dilawan fitnah, tapi apa untungnya buat masyarakat? Makanya kita tidak mau begitu. Hanya saja, kita juga perlu sesekali menkaunternya dengan memberi penjelasan yang utuh dan benar kepada masyarakat. Kalau sudah kelewatan, kita akan tempuh jalur hukum. Biar penegak hukum yang menindak," ungkap Sulhy.
"Karenanya, pertemua dengan warga dan tokoh masyarakat sekarang ini juga untuk menjawab serta menyampaikan klarifikasi berita-berita hoax yang berseliweran," pungkasnya.[ts]