Sanggahan Atas Pernyataan Safii Mariif.


[tajuk-indonesia.com]      

Oleh : Habil Marati
Terus terang saja pikirannya Safii Mariif ini sudah tidak kontekstual, gagal memahami atmosfir Kesabaran Umat Islam dimana Umat Islam dari sekian banyak proses transformasi baik transformasi demokrasi , transformasi politik, transformasi formulasi kekuasaan, Umat Islam terus menerus di jadikan comoditi politik murahan, umat Islam hanya di jadikan partisipasi politik dan tidak menentukan kebijakan kekuasaan itu sendiri pada hal umat Islam mayoritas di negeri ini. Kesadaran politik Umat Islam bangkit dan menjadi kekuatan umat Islam serta bangkitnya rasa Ke imanan Umat Islam pada Alquran tidak bisa di tawar tawar lagi atau pun di plesetkan hanya karena Ahok ,Safii Mariif lupa bahwa Politik kekuasaan tanpa mengikusertakan Agama adalah pelanggaran pada Pancasila, Politik kekuasaan tidak dibenarkan meletakan Agama hanya sebagai simbol urusan pribadi, Politik kekuasaan tanpa mengikutsertakan Agama hanya akan melahirkan penguasa bar bar, Zolim, Atheis, sekularistik, hedonisme, Syirik dan kembali pada zaman primitif, Politik Indonesia tanpa melibatkan Agama, hanya akan melahirkan politik kekuasaan primitif tanpa Idiologi yang pada ujungnya terjadinya perampokan kekayaan Negara melalui persengkokolan jahat antar kelompok individu lewat payung konsorsiun politik anti Agama khususnya Agama Islam di samping itu, jika politik kekuasaan Indonesia tanpa melibatkan Agama, maka Demokrasi Indonesia menuju Negara primitif dan penuh dengan kemussyirikan . Saffi Marif mengatakan Agama jangan diperalat dalam Pilkada , meleceh kan Islam?, pernyataan Safii Mariif ini justru malah telah melecehkan Islam, bagaimana mungkin Pedoman Umat Islam Alquran tidak boleh di jadikan alat untuk menentukan horizon poliltik umat Islam dalam menentukan kekuasaan politik? Sementara Agama lain memilih Ahok berdasarkan Agamanya. Bukankan Politik itu akan melahirkan kekuasaan ?, dan kekuasaan itu menentukan segala galanya dalam mengelola Rakyat dan Negara?, bagaimana kalau politik itu menghasilkan penguasa Zolim terhadap umat Islam? Apa kah Saffi Marif bisa mempengaruhi penguasa Zolim tersebut?, dan Saffi Marif lebih aneh lagi seakan akan menuduh Umat Islam telah memperalat Agama Islam dalam pilkada DKI, Justru Ahok lah telah memperalat Agama dan suku dalam pilkada DKI, kesimpulan saya pikiran pikiran Safii Marif tentang Islam dan Politik sudah tidak laku, terlalu subjectif. Menurut saya Ajaran Islam wajib di jadikan alat untuk menentukan arah politik kekuasaan sehingga Pancasila terjamin sebagau perekat bangsa, Pancasila hanya dapat bertahan jika Islam dijadikan alat dalam sistem politik Nasional, Islam dan Pancasila menjadi landasan kuat untuk menolak komunisme, Atheisme, sekularisme serta menjadi perekat bangsa Indonesia dalam NKRI. [repelita]













Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :