Mantap! Anies Akan Perluas dan Tingkatkan Fungsi KJP dan KJS
[tajuk-indonesia.com] - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor 3, Anies Baswedan menyayangkan maraknya kampanye bernuansa fitnah yang ditujukan kepada dirinya.
"Dibilang katanya kalau ganti gubernur KJP-nya berhenti, PPSU berhenti, KJS berhenti. Sekarang saya mau tanya, kalau gubernur ganti, listrik mati nggak? Air mati nggak? Bis berhenti nggak? Kelurahan tutup? Kecamatan tutup?. Kok tiba-tiba sekarang ada kabar KJP berhenti? Dari mana ya..?,"kata Anies saat menyampaikan sambutan disela-sela deklarasi PPP DKI di Kantor DPW PPP DKI Jakarta, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Buaran, Klender Jakarta Timur, Minggu (12/3/2017).
"Saya pastikan Insya Allah bukan hanya diteruskan, tapi KJP akan ditingkatkan menjadi KJP plus, dengan layanan jangkauannya diperluas," tegas Anies.
Karenanya, Anies mengajak warga DKI untuk bersama-sama berjuang memenangkan Pilgub DKI putaran kedua, dengan niat membawa perubahan bagi warga Jakarta dan untuk kebahagiaan warga Jakarta.
"Kalau kampanyenya sudah negatif, kampanyenya ada kebohongan, berarti tanda-tanda kepanikan sudah mulai muncul di sana (Ahok-Djarot). Dan bapak ibu semuanya, kami yakin bahwa yang diniatkan adalah perubahan untuk kebaikan warga Jakarta," ujar Anies.
"Karena itu kami berdua berharap kerja bersama ini benar-benar kita tuntaskan. Kita ingin 19 April besok tiga-tiganya dapat, satu kita ingin jujur Pilkadanya, jujur jangan ada minipulasi, dan jujur jangan ada intimidasi,"ujar Anies.
Anies juga berharap agar gelaran Pilgub DKI berjalan dengan jujur, adil dan demokratis. Hal ini ditunjukkan dengan netralnya penyelenggara Pilgub dan aparat pemerintahan dan keamanan dalam mengawal proses Pilgub DKI putaran kedua.
"Demokratis artinya yang berhak tidak boleh dihilangkan haknya. Tidak boleh mereka dilarang untuk nyoblos, mereka harus diberi kesempatan bisa nyoblos. Tapi juga yang enggak berhak, ya jangan ikut-ikutan nyoblos, demokratis artinya yang berhak diberi, yang nggak berhak ya jangan dibolehkan masuk TPS," pesan Anies. [ts]
Karenanya, Anies mengajak warga DKI untuk bersama-sama berjuang memenangkan Pilgub DKI putaran kedua, dengan niat membawa perubahan bagi warga Jakarta dan untuk kebahagiaan warga Jakarta.
"Kalau kampanyenya sudah negatif, kampanyenya ada kebohongan, berarti tanda-tanda kepanikan sudah mulai muncul di sana (Ahok-Djarot). Dan bapak ibu semuanya, kami yakin bahwa yang diniatkan adalah perubahan untuk kebaikan warga Jakarta," ujar Anies.
"Karena itu kami berdua berharap kerja bersama ini benar-benar kita tuntaskan. Kita ingin 19 April besok tiga-tiganya dapat, satu kita ingin jujur Pilkadanya, jujur jangan ada minipulasi, dan jujur jangan ada intimidasi,"ujar Anies.
Anies juga berharap agar gelaran Pilgub DKI berjalan dengan jujur, adil dan demokratis. Hal ini ditunjukkan dengan netralnya penyelenggara Pilgub dan aparat pemerintahan dan keamanan dalam mengawal proses Pilgub DKI putaran kedua.
"Demokratis artinya yang berhak tidak boleh dihilangkan haknya. Tidak boleh mereka dilarang untuk nyoblos, mereka harus diberi kesempatan bisa nyoblos. Tapi juga yang enggak berhak, ya jangan ikut-ikutan nyoblos, demokratis artinya yang berhak diberi, yang nggak berhak ya jangan dibolehkan masuk TPS," pesan Anies. [ts]