Insiden Nyepi: Hendak Sholat ke Mesjid, Pria Ini Terlibat Adu Pukul dengan Pecalang
[tajuk-indonesia.com] - Pelaksanaan Nyepi di wilayah Pemecutan Kelod, Denpasar, terusik oleh aksi saling pukul antara pecalang dengan seorang warga. Pecalang asal Banjar Samping Buni bernama Ketut Warta, terlibat aksi saling pukul dengan warga bernama Putu Abdullah.
Aksi saling pukul itu dibenarkan oleh petugas jaga Pos Polisi Monang
Maning, Denpasar Barat. Petugas itu mengatakan, masalahnya berawal dari
kesalahpahaman antara Putu Abdullah dan Ketut Warta, namun masalahnya
sudah didamaikan dan kedua belah pihak telah menandatangani pernyataan
perdamaian.
"Hanya kesalahfahaman saja, namun keduanya sudah saling menyadari dan sudah saling memaafkan," katanya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia Provinsi Bali, Bambang Santoso, yang ikut
mendampingi Putu Abdullah ke Pos Polisi Monang Maning mengaku kecewa
dengan kejadian itu. Seharusnya sebut Bambang, semua pihak bisa menahan
diri dengan tidak melakukan tindakan main hakim sendiri.
"Ini hari suci bagi saudara kita umat Hindu, yang harus kita jaga suasana khusyuknya," kata Bambang.
Pihak pecalang belum berhasil dihubungi. Sementara Putu Abdullah yang
dikonfirmasi lewat ponselnya mengaku dia hanya membela diri saat
didahului oleh salah seorang pecalang. Dia membantah dikatakan memukul
lebih dulu, namun dia mengakui sudah ada perdamaian yang dilakukan di
Pos Polisi Monang Maning. "Saya juga sudah divisum di RSUP Sanglah,
namun hasilnya masih belum diserahkan pada saya," katanya.
Aksi saling pukul antara Abdullah dengan Warta berawal saat Abdullah
dihentikan ketika hendak menuju ke masjid untuk menunaikan shalat
dzuhur. Saat diberi tahu oleh pecalang agar melaksanakan shalat
berjamaah di masjid terdekat, Abdullah mengaku sudah hendak kembali.
Abdullah mengaku memilih shalat ke masjid yang lebih jauh, karena masjid
itu memang menjadi tempat dia melaksanakan shalat sehari-harinya. Namun
saat diberitahu bahwa ada ketentuan selama Nyepi agar mereka yang
hendak shalat berjamaah di masjid, memilih yang terdekat saja, Adullah
segera menyadarinya.
"Tapi langkah saya kembali dihentikan, akhirnya terjadi aksi saling pukul. Tapi bukan saya yang memulai," katanya. [rol]