Djarot Tolak Perda Syariah di DKI, PUSHAMI : Itu Sudah Jelas Anti Islam
[tajuk-indonesia.com] - Direktur Pengkajian Kebijakan Strategis Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia (PUSHAMI), Jaka Setiawan menilai pernyataan Cawagub DKI Djarot Saiful Hidayat yang menolak perda syariah di Jakarta menunjukkan bahwa ia anti kepada Islam.
"Itu sudah jelas anti Islam, dan bisa jadi itu pemahaman ideologis kader
PDIP termasuk Djarot yang anti perda positif syariat Islam," ujar Jaka
kepada Suara Islam Online, Sabtu (25/3/2017).
Padahal, kata Jaka, perda-perda syariat itu untuk menjaga ahklak bangsa, "Salah satunya melawan kemaksiatan," jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa di Ibu Kota Jakarta masih marak peredaran minuman
keras (miras), prostitusi dan mafianya. "Syariat Islam hadir menjaga
masyarakat dan melawan penyakit-penyakit tersebut," tuturnya.
Sebelumnya, Djarot menegaskan akan melarang adanya perda syariah di
Jakarta. Hal ini, menurutnya, bertentangan dengan jati diri Jakarta yang
menjadi miniatur Indonesia.
"Kami betul-betul memastikan di Jakarta tidak boleh satu pun diterbitkan
perda-perda syariah. Saya jamin itu nggak boleh ya, ini adalah kota
miniaturnya Indonesia, tidak boleh, karena saya sudah mendengar
selentingan ada perda syariah, ada wisata syariah kek, ini apa-apaan
ini," tuturnya, Jumat (24/3).
Bagi Djarot, isu-isu seperti itu malah akan mengganggu ketenteraman
masyarakat. Hal tersebut juga bertentangan dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. "Nggak boleh, inilah Bhinneka Tunggal Ika ada di sini,
mohon maaf kalau seperti ini saya agak naik ini," kata dia.[sic]