Romo : Gagah Tangkap Ulama, Mengapa Polisi Pucat Hadapi Ahok?
[tajukindonesia.net] - Anggota Komisi III DPR RI, Raden Muhammad Syafeii menyesalkan sikap polisi yang lembut, loyo dan lembek menghadapi Ahok yang nyata-nyata banyak melakukan pelanggaran. Sebaliknya justru gagah perkasa menghadapi dan menangkap para ulama, aktivis dan umat Islam.
"Wah kalau nangkap ulama mah mereka semua keliatan gagah dan tegas, tapi
kalau Ahok melanggar mereka seketika jadi pucat seperti kurang darah
sambil mencari alasan yang tidak masuk akal,” ujar Raden Muhammad
Syafeii di Jakarta, Jumat (3/2 /2017).
Kritik pria yang juga sering dipanggil Romo itu diungkapkan sebagai
respon setelah BIN membantah memberikan rekaman suara pembicaraan
antaran Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua MUI, KH
Maruf Amin. Mengingat penyadapan BIN dilakukan sesuai UU intelijen hanya
untuk kepentingan negara dan bukan orang perorang, Romo mendesak aparat
penegak hukum seperti polisi mendalami hal itu.
“BIN sudah bantah, maka saya rasa kemungkinan Ahok bisa memiliki bukti
percakapan yang pastinya adalah rekaman, antara SBY dan Maruf Amin,
yaitu dengan melakukan penyadapan ilegal. Ini melanggar UU 36 tahun 1999
tentang Telekomunikasi pasal 40 yang ancaman hukumannya 15 Syafeii di
Gedung DPR, Jakarta, Jumat (3/2). penjara dan UU Nomor 19 tahun 2016
tentang ITE pasal 56 yang ancaman hukumannya 10 tahun. Polisi harus
turun tangan karena ini delik pidana umum,” ujar Romo.
Kemungkinan lainnya yang juga harus ditelusuri soal sumber Ahok
mendapatkan rekaman ilegal yang malah lebih berbahaya buat kedaulatan
Indonesia menurut Romo yaitu kemungkinan keterlibatan pihak asing dalam
pilkada DKI Jakarta khususnya atau Indonesia pada umumnya. “Kemungkinan
ini sangat bisa terjadi. Jangankan Indonesia, Amerika saja pilpresnya
bisa diintervensi oleh Rusia,” paparnya.
Oleh karena itu justru saat ini TNI, BIN, BAIS dan seluruh lembaga
intelijen, menurut dia, harus mendalami hal ini. Pernyataan Ahok soal
memiliki bukti pembicaraan tersebut jelas bukan soal isu atau
pembicaraan dari mulut ke mulut.
”Bisa saja ini konspirasi asing karena sebelumnya kan sudah banyak isu
soal keterlibatan negara tertentu dalam kondisi Indonesia yang tidak
karuan seperti saat ini,” ujar Romo yang juga Politisi Partai Gerindra
ini lagi.
Menurut dia, kalau memang asing terlibat, maka ini artinya BIN telah
kebobolan. BIN seharusnya tidak hanya membantah tapi juga langsung turun
tangan karena pernyataan Ahok ini bisa mengancam kedaulatan dan tidak
bisa dianggap enteng.
"Saya pikir yang harus disadap justru Ahok sendiri karena dia ini
trouble maker di segala bidang mulai dari ekonomi, politik, hukum,
sosial budaya, agama, pertahanan dan kedalautan dan lain-lain. Saya juga
ingatkan kepada semua kekuatan yang mendukug Ahok untuk berfikir
tentang kepentingan bangsa dan negara Indonesia yang telah diperjuangkan
dengan nyawa, darah, air mata dan harta para pahlawan,” tandasnya. [ts]