Pakar IT ini Bongkar Cara yang Dilakukan Para Penyerang Web KPU
[tajuk-indonesia.com] - Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi atau Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC) Pratama menjelaskan, serangan yang hampir membuat down server KPU tersebut kemungkinan besar adalah serangan dengan menggunakan DDoS (Distributed Denial of Service).
Sebuah metode
serangan dengan menggunakan ribuan bahkan jutaan zombie system yang
mengirimkan paket data secara berulang-ulang sehingga sumber daya
komputer atau sistem yang diserang tidak berfungsi.
"Saat server
down, praktis sebenarnya tidak ada yang bisa mengubah data, kecuali
mempunyai akses fisik langsung terhadap server," ujarnya.
Pratama
menerangkan bahwa saat menggunakan TOR browser, situs web KPU masih bisa
dapat diakses. TOR browser ini bisanya digunakan oleh peretas untuk
menyamarkan dirinya di internet. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada
filtering terhadap siapa saja untuk mengakses dan menyerang KPU.
"Seharusnya KPU dari awal mem-block IP yang berpotensi digunakan oleh peretas untuk mengakses KPU," katanya.
Menurut dia,
seyogianya KPU sudah melakukan block terhadap tor-exit node yang
terdapat dalam
https://check.torproject.org/cgi-bin/TorBulkExitList.py?ip=103.21.228.212&port=.
Pratama juga mengimbau masyarakat bisa lebih tenang dan tidak termakan
oleh banyaknya broadcast yang beredar di Whatsapp maupun media sosial.
Ia menekankan
bahwa serangan terhadap web KPU tidak akan mengubah hasil pilkada karena
setiap pasangan telah mempunyai formulir bukti penghitungan suara.
Bahkan, digandakan demi keamanan. [rci]