Tokoh Muslim Tionghoa: Habib Rizieq Dan FPI Aset Bangsa Yang Harus Dipelihara
[tajukindonesia.net] Keberadaan Habib Rizieq Shihab terus menuai pro dan
kontra. Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu kini sedang didera sederet
masalah hukum. Tetapi, tak sedikit orang menanggapnya sebagai pejuang NKRI.
Salah satunya adalah tokoh Muslim Tionghoa, H.M. Jusuf
Hamka. Menurut dia, bangsa Indonesia dan umat Islam harus berterima kasih
kepada Habib Rizieq dan FPI karena telah menyadarkan umat Islam Indonesia akan
pentingnya menjaga keutuhan NKRI, kemurnian Pancasila dan kehormatan agama
Islam sebagai agama mayoritas penduduk Indonesia.
Habib Rizieq, tambahnya, telah membuat umat Islam
bangkit sehingga bisa lebih dihargai. Habib Rizieq Shihab juga bisa menunjukkan
betapa besar dan tolerannya umat Islam di Indonesia.
"Hal itu bisa kita lihat dari aksi bela Islam
pada 4 November dan 2 Desember 2016 lalu," kata Jusuf Hamka dalam
pernyataan pers tertulis.
Jusuf Hamka menolak usaha kelompok tertentu
membenturkan Habib Rizieq dan FPI dengan umat agama lain dengan dalih toleransi
dan kebhinnekaan.
"Lihat saja Aksi Bela Islam 4/11 dan 2/12.
Semua suku, dan semua agama ada dan ikut terlibat. Artinya apa? Yang dilawan
umat Islam yang dipimpin Habib Rizieq bukan pemerintah berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945, tapi orang-orang yang dengan semena-mena menista agama
Islam," jelas Ketua Muslim Tionghoa Indonesia (MusTi) itu.
Selain itu, tambah Jusuf Hamka, di tengah berbagai
tuduhan kepada dirinya, Habib Rizieq tetap mengasuh Pesantren Alam Agrokultural
di lereng Gunung Gede Pangrango, kawasan Mega Mendung, Bogor. Di pesantren itu
Habib Rizieq mendidik para pemuda Islam agar cinta agama, cinta bangsa dan
cinta alam dengan berkontribusi nyata dalam urusan penghijauan.
"Bersama Habib Rizieq dan FPI, kini Islam di
Indonesia telah mewujud sebagai Islam yang tegas dan dihormati, namun tetap
sejuk dan damai. Itu artinya FPI adalah aset bangsa Indonesia yang harus dijaga
dan dipelihara," tutup Jusuf Hamka. [rm]