Ternyata..FPI Dan GNPF-MUI Desak Kapolri Copot Kapolda Metro, Kalbar Dan Jabar
[tajukindonesia.net] Aksi unjuk rasa massa FPI
gabungan GNPF MUI masih berlangsung di depan Mabes Polri, Jalan Trunojoyo,
Jakarta Selatan, Senin (16/1).
Mereka menuntut Kapolri
Jenderal Tito Karnavian mencopot tiga Kapolda yang diduga bertindak premanisme
dan tidak berpihak ke ulama.
"Kapolri jangan lemah untuk memberhentikan
Kapolda yang salah, Kapolda penghasut, Kapolda provokatif," kata Imam
Besar FPI Habib Rizieq Shihab dari mobil komando.
Pertama, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M.
Iriawan yang dianggap telah memprovokasi massa Himpunan Mahasiswa Indonesia
untuk menyerang FPI, saat Aksi Vela Islam, 4 November 2016.
Kedua, Kapolda Kalimantan Barat Inspektur Jenderal
Musyafak yang dianggap tidak menindaklanjuti pihak Dewan Adat Dayak yang diduga
menghadang Wasekjen MUI Tengku Zulkarnaen, pada Kamis lalu (12/1).
Ketiga, Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal
Anton Charliyan yang dianggap melanggar aturan karena menjabat Ketua Dewan
Pembina Gerakan Masrakat Bawah Indonesia (GMBI).
Bahkan, Anton dinilai tidak bertindak dan terkesan
membiarkan saat terjadi penyerangan oleh massa GMBI terhadap ulama dan santri.
"Kapolri tidak boleh takut dengan jenderal
cecunguk. Bersihkan Polri dari jenderal preman. Kita cinta Polri, nggak mau
Polri dikotori," seru Rizieq yang disambut riuh massa FPI dan GNPF MUI.
Saat ini, perwakilan dari pengunjuk rasa telah
menemui petinggi Mabes Polri yang diwakili Karo Penmas Polri Brigadir Jenderal
Rikwanto. Mengingat, Kapolri Tito diketahui ikut agenda Presiden Joko Widodo
bersama Panglima Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. [rm]