Suap Emirsyah Pintu Masuk Ungkap Korupsi di BUMN Lain
[tajukindonesia.net] - Komisi VI DPR RI mengatakan, kasus suap yang menjadikan mantan Dirut PT Garuda Indonesia Airlines, Emirsyah Satar sebagai tersangka, adalah pintu masuk bagi KPK untuk membongkar kasus korupsi di BUMN.
"Kami sangat mendorong KPK untuk terus bergerak menelisik dugaan korupsi di BUMN-BUMN yang merugi," kata Ketua Komisi VI DPR RI, Teguh Juwarno di Jakarta hari ini.
Emirsyah dalam perkara ini diduga menerima suap 1,2 juta euro dan 180 ribu dolar AS atau senilai total Rp 20 miliar dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 pada PT Garuda Indonesia Tbk.
Pemberian suap itu dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo, selaku beneficial owner dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura. Soektino diketahui merupakan presiden komisaris PT Mugi Rekso Abadi (MRA), satu kelompok perusahaan di bidang media dan gaya hidup.
Terkait penetapan Emisyah sebagai tersangka suap, politisi PAN itu mengapresiasi kerja KPK.
"Kita mengapresiasi kinerja KPK yang terus bergerak tegas untuk membongkar skandal korupsi di semua sektor khususnya di BUMN," kata Teguh.
Ia juga berharap, kinerja PT Garuda Indonesia Airlines tidak terpengaruh dengan penetapan Emirsyah sebagai tersangka.
"Karena ini kelakuan oknum, saya berharap tidak akan berimbas kepada kinerja korporasi. manajeman PT Garuda yang ada sekarang harus bisa bekerja profesioanal dan membuktikan bahwa kinerjanya tidak terganggu dengan kasus ini," pungkas Teguh. [rms]
Pemberian suap itu dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo, selaku beneficial owner dari Connaught International Pte. Ltd yang berlokasi di Singapura. Soektino diketahui merupakan presiden komisaris PT Mugi Rekso Abadi (MRA), satu kelompok perusahaan di bidang media dan gaya hidup.
Terkait penetapan Emisyah sebagai tersangka suap, politisi PAN itu mengapresiasi kerja KPK.
"Kita mengapresiasi kinerja KPK yang terus bergerak tegas untuk membongkar skandal korupsi di semua sektor khususnya di BUMN," kata Teguh.
Ia juga berharap, kinerja PT Garuda Indonesia Airlines tidak terpengaruh dengan penetapan Emirsyah sebagai tersangka.
"Karena ini kelakuan oknum, saya berharap tidak akan berimbas kepada kinerja korporasi. manajeman PT Garuda yang ada sekarang harus bisa bekerja profesioanal dan membuktikan bahwa kinerjanya tidak terganggu dengan kasus ini," pungkas Teguh. [rms]