Soal Aksi Demo Hari Ini, Aktivis 98 Menggurui BEM Se-Indonesia
[tajukindonesia.net] - Aktivis 98 tergabung dalam Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (Jari 98) mengingatkan kepada Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia yang berrencana menggelar "Aksi Bela Rakyat 121" hari ini tidak terjebak dengan kepentingan politik yang menungganginya.
"Adik-adik mahasiswa khususnya BEM SI agar waspadai penunggang politik di aksi kalian. Dulu, sebelum demo kita bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat. Dengan cara ini mahasiswa sudah tahu kondisi masyarakat dan apa sebenarnya yang dibutuhkan masyarakat. Galang dulu dukungan juga dari masyarakat, selanjutnya sampaikan dialog ke wakil rakyat. Demo sah-sah saja, Indonesia negara demokrasi kok," kata Ketua Presidium Jari 98 Willy Prakarsa, hari ini.
BEM se-Indonesia hari ini berencana menggelar aksi serentak untuk memprotes keputusan pemerintah yang menaikkan harga-harga listrik dan BBM. Menurut Koordinator Pusat BEM SI Bagus Tito Wibisono, aksi serentak mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia ini sebagai aksi bela rakyat. "Rezim kali ini seakan main-main, kesejahteraan rakyat jauh dari kata bahagia," ujarnya.
Menurut Willy, gerakan harus menanamkan idealisme dan harus jelas juga tujuan gerakan serta apa yang akan diperjuangkan dari gerakan tersebut.
"Gerakan mahasiswa tergantung refleksifitas kita, tujuan dan keberpihakan mahasiswa mau kemana. Konsolidasi demokrasi harus dikawal menuju pendewasaan. Jangan dikit-dikit revolusi, reformasi, evaluasi dulu sebelum bertindak. Hati-hati dengan penunggang gelap," katanya. [rms]
BEM se-Indonesia hari ini berencana menggelar aksi serentak untuk memprotes keputusan pemerintah yang menaikkan harga-harga listrik dan BBM. Menurut Koordinator Pusat BEM SI Bagus Tito Wibisono, aksi serentak mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia ini sebagai aksi bela rakyat. "Rezim kali ini seakan main-main, kesejahteraan rakyat jauh dari kata bahagia," ujarnya.
Menurut Willy, gerakan harus menanamkan idealisme dan harus jelas juga tujuan gerakan serta apa yang akan diperjuangkan dari gerakan tersebut.
"Gerakan mahasiswa tergantung refleksifitas kita, tujuan dan keberpihakan mahasiswa mau kemana. Konsolidasi demokrasi harus dikawal menuju pendewasaan. Jangan dikit-dikit revolusi, reformasi, evaluasi dulu sebelum bertindak. Hati-hati dengan penunggang gelap," katanya. [rms]