Habib Rizieq: kalau salah kami minta maaf

[tajukindonesia.net] Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab masih membuka komunikasi dengan Megawati Soekarnoputri terkait pidatonya saat ulang tahun PDIP, Selalu lalu, yang dianggap menista Islam, sebelum pihaknya melaporkan Ketua Umum PDIP itu ke polisi.
"Soal Megawati, kami siap dimediasi 24 jam oleh kepolisian, kalau kami salah kami minta maaf ke Megawati, begitu juga sebaliknya," kata Habib Rizieq dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR, hari ini.
Rizieq dalam orasinya saat demo di Mabes Polri kemarin, mendesak polisi segera memproses hukum terhadap dua putri Presiden Soekarno, Megawati Soekarnoputri dan Sukmawati Soekarnoputri. Megawati dituding telah penghinaan rukun Iman sementara Sukmawati terkait pemalsuan ijazah.
Menurut Rizieq, Megawati telah menghina rukun Iman karena menyebut "kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya".
Berikut kalimat lengkap Megawati dalam pidato HUT PDIP, Selasa lalu. "Tidak hanya itu, mereka benar-benar anti kebhinekaaan. Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa "self fulfilling prophecy", para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya," kata Megawati.
Sementara kasus Sukmawati, Rizieq mempertanyakan proses hukumnya kepada Polri. Sebab Sukmawati sebelumnya pernah dilaporkan ke Polri terkait pemalsuan ijazah. Rizieq meminta polisi adil dalam menindaklanjuti kasus yang dilaporkan. Sebab, polisi dinilai membiarkan kasus Sukmawati dan Megawati, sementara laporan Rachmawati kepada dirinya langsung diproses Direskrimum Polda Jawa Barat.
"Kalau kami memprotes pernyataan Ibu Megawati, polisi harusnya menjembatani. Apa kami yang salah paham, atau Ibu megawati yang terpeleset. Kalau dijembatani enak, dimediasi," kata Rizieq.
Terkait pernyataan di Mabes Polri kemarin, dia mengaku hanya menanyakan kepada Polri terkait pidato Megawati itu."Kalau pidato Mega kami harus tabayun, kami harus tanya, kalau kami salah paham kami minta maaf, atau kalau Ibu Mega salah bisa klarifikasi," ucapnya. [rnws]






Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :