Inisiator CFD, Karya Ersada : Surya Paloh Rampas Kebhinnekaan!
[tajukindonesia.net] - Pernyataan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh yang mengerdilkan arti Car Free Day (CFD) saat Parade Kita Indonesia di Bundaran HI pada Minggu (4/12) kemarin, disesali oleh banyak pihak.
Salah seorang inisiator CFD, Karya Ersada bahkan mengungkapkan CFD merupakan salah satu tempat dapat terwujudnya kebhinnekaan.
"Surya Paloh mengecilkan CFD dan menonjolkan aksi kebhinnekaan. Semua aturan dilanggar atas nama (aksi) Kita Indonesia. Surya Paloh mengatakan, apalah artinya CFD," ujar Karya di Gedung Sarinah Lantai 12 Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (5/12).
"Surya Paloh tidak tahu arti CFD? Padahal, berkat CFD-lah terwujudnya kebhinekaan. Setiap minggu, setiap kota melakukan CFD, itu adalah momen silaturahmi, dan Surya Paloh merampasnya," lanjut dia seperti diberitakan RMOLJakarta.com.
Padahal, menurut Karya 13 tahun lalu, televisi milik Surya Paloh yakni Metro Tvu memberi penghargaan kepada pihaknya soal pelaksanaan CFD.
"Dan, hari ini, kami tidak sudi melihat penghargaan itu, dan kami melakban piagam ini," tegasnya.
Maka dari itu, ia meminta Surya Paloh untuk meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Mereka mengaku akan menyurati Surya Paloh terkait hal itu.
"Kita akan surati beliau. Kalau tidak minta maaf, kita akan konsolidasi dengan civil society apakah untuk somasi, atau menyelesaikan dengan cara hukum. Supaya beliau mengerti dan mencabut kata-katanya," kata dia.
Sebelumnya, Ketum Pasrtai NasDem, Surya Paloh menilai tidak ada yang salah dari penggunaan atribut partai dalam aksi Kita Indonesia pada CFD, Minggu 4 Desember 2016. Sebab, acara yang digelar di kawasan tersebut memiliki tujuan mulia.
"Apalah arti CFD dibandingkan dengan persatuan bangsa, itu yang saya katakan. Jadi, yang mau CFD boleh, mau sedikit menari boleh. Partai berperan dalam sebuah aspek kehidupan kebangsaan, masak partai berperan di DPR saja. Apa partai berani duduk saja, tak boleh itu," kata Paloh, Minggu (4/12). [rmol]
Padahal, menurut Karya 13 tahun lalu, televisi milik Surya Paloh yakni Metro Tvu memberi penghargaan kepada pihaknya soal pelaksanaan CFD.
"Dan, hari ini, kami tidak sudi melihat penghargaan itu, dan kami melakban piagam ini," tegasnya.
Maka dari itu, ia meminta Surya Paloh untuk meminta maaf atas pernyataannya tersebut. Mereka mengaku akan menyurati Surya Paloh terkait hal itu.
"Kita akan surati beliau. Kalau tidak minta maaf, kita akan konsolidasi dengan civil society apakah untuk somasi, atau menyelesaikan dengan cara hukum. Supaya beliau mengerti dan mencabut kata-katanya," kata dia.
Sebelumnya, Ketum Pasrtai NasDem, Surya Paloh menilai tidak ada yang salah dari penggunaan atribut partai dalam aksi Kita Indonesia pada CFD, Minggu 4 Desember 2016. Sebab, acara yang digelar di kawasan tersebut memiliki tujuan mulia.
"Apalah arti CFD dibandingkan dengan persatuan bangsa, itu yang saya katakan. Jadi, yang mau CFD boleh, mau sedikit menari boleh. Partai berperan dalam sebuah aspek kehidupan kebangsaan, masak partai berperan di DPR saja. Apa partai berani duduk saja, tak boleh itu," kata Paloh, Minggu (4/12). [rmol]