Prihatin Dengan Kondisi Muslim Di Myanmar, DPR Minta Pemerintah Dorong ASEAN Akhiri Konflik Rohingya
[tajukindonesia.com] - Pemerintah Indonesia harus mendorong negara-negara di ASEAN untuk mengakhiri konflik yang menimpa etnis Rohingya dan menegur pemerintah Myanmar. Hal itu diutarakan Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari.
"Saya mendorong Menteri Luar Negeri dan Presiden RI melakukan diplomasi dan mengambil langkah-langkah tertentu untuk memperingatkan Pemerintah Myanmar serta menggalang negara-negara ASEAN untuk berperan aktif dalam mengakhiri konflik terhadap Muslim Rohingya," katanya di Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Kharis menyayangkan tindakan aparat Myanmar karena telah melakukan penggusuran dan pembakaran perkampungan Muslim terhadap etnis Rohingya di utara Rakhine.
Ia menegaskan, tindakan tersebut telah melanggar hak asasi manusia (HAM), sehingga Pemerintah Indonesia harus cepat merespons konflik tersebut.
"Komisi I DPR RI memutuskan dalam waktu dekat akan mengundang Kemenlu dan mendorong Indonesia dapat terus berperan untuk menyelesaikan konflik kemanusiaan yang berkepanjangan," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menyampaikan sikapnya terkait kekerasan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine kepada pemerintah Myanmar.
Arrmanatha menuturkan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, pada Senin (21/11).
Dalam kesempatan itu menurut Artmanatha, Menlu Retno menyampaikan keprihatinan atas peristiwa kekerasan yang terjadi.
"Bu Menlu sudah bicara dengan Menlu Myanmar, menyampaikan pandangan indonesia yang intinya keprihatinan atas kekerasan yang terjadi," ujar Arrmanatha, di Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Menurutnya, Menlu Retno juga menyampaikan harapan pemerintah agar Myanmar bisa memulihkan situasi dengan cepat.
Selain itu, Indonesia menekankan pentingnya perlindungan hak asasi manusia bagi seluruh warga Myanmar, tidak terkecuali warga muslim minoritas. [ts]
"Komisi I DPR RI memutuskan dalam waktu dekat akan mengundang Kemenlu dan mendorong Indonesia dapat terus berperan untuk menyelesaikan konflik kemanusiaan yang berkepanjangan," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, Pemerintah Indonesia telah menyampaikan sikapnya terkait kekerasan yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine kepada pemerintah Myanmar.
Arrmanatha menuturkan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri Myanmar, pada Senin (21/11).
Dalam kesempatan itu menurut Artmanatha, Menlu Retno menyampaikan keprihatinan atas peristiwa kekerasan yang terjadi.
"Bu Menlu sudah bicara dengan Menlu Myanmar, menyampaikan pandangan indonesia yang intinya keprihatinan atas kekerasan yang terjadi," ujar Arrmanatha, di Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Menurutnya, Menlu Retno juga menyampaikan harapan pemerintah agar Myanmar bisa memulihkan situasi dengan cepat.
Selain itu, Indonesia menekankan pentingnya perlindungan hak asasi manusia bagi seluruh warga Myanmar, tidak terkecuali warga muslim minoritas. [ts]