Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah Pertanyakan Strategi Presiden Atasi Pungli !


[tajukindonesia.com]    -    Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) rupanya menuai tanda tanya. Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah.

Menurut Fahri, kehadiran presiden di lokasi tersebut tidak ada urgensinya. Apalagi, uang pungli dari oknum PNS yang disita hanya puluhan juta rupiah.

"Kalau ini mah hanya gejala. Harusnya jangan terlalu sibuk dengan gejalanya, apalagi gejalanya hanya puluhan juta itu memang di mana-mana," ujar Fahri, Selasa (11/10), di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Fahri berpendapat, seharusnya presiden lebih fokus mengatasi akar permasalahan pungutan liar itu. Sebab, presiden adalah seorang pemimpin politik yang bisa membuat undang-undang, menggunakan anggaran, hingga memobilisasi aparatur negara baik sipil hingga militer.

"Presiden punya strategi enggak? Daripada sekadar bilang stop pungli. Saya khawatir dia enggak paham. Ini tuh titik sampah di tengah masyarakat kita banyak. Tapi apa itu jadi urusan Presiden?" ujar Fahri.

Kendati demikian, kehadiran presiden dalam OTT itu mendapat respon positif dari netizen. Netizen bahkan memberikan daftar instansi-instansi yang rawan dengan pungli. Mulai dari instansi Polri, pihak keimigrasian, Departemen Perhubungan Laut, hingga dinas kependudukan & catatan sipil.
Untuk diketahui, polisi mengamankan enam orang dari operasi tangkap tangan (OTT) di Kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, pada Selasa, tanggal 11 Oktober 2016. Dari penangkapan itu, disita uang tunai puluhan juta rupiah.

Keenam orang yang diamankan tersebut terdiri dari pegawai negeri sipil, pekerja harian lepas (PHL), dan satu orang dari pihak swasta. Keenam orang tersebut diduga terlibat praktik pungutan liar (pungli) dalam proses pengurusan perizinan. [jtns]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :