Fadli Zon : Mari Segarkan Kembali Semangat Sumpah Pemuda!!


[tajukindonesia.com]    -   Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon mengingatkan pentingnya menyegarkan kembali semangat Sumpah Pemuda dalam memori kolektif sebagai sebuah bangsa.
Hari ini, Jumat (28/10), bangsa Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-88.

Fadli Zon mengingatkan bahwa salah satu semangat penting dalam Sumpah Pemuda 1928 adalah hadirnya kesadaran politik sebagai sebuah bangsa. Karena hadirnya kesadaran sebagai bangsa inilah, kemudian Indonesia dapat meraih kemerdekaan politik.

"Sumpah Pemuda merupakan kontrak sosial Pemuda Indonesia untuk mengikat diri mereka menjadi dalam satu ikatan kebangsaan," ujar Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra.

Fadli Zon juga mengingatkan pentingnya refleksi nilai Sumpah Pemuda pada situasi sekarang ini. Di tengah derasnya globalisasi yang dialami setiap negara, tergerusnya kesadaran politik berbangsa menjadi tantangan yang tak dapat dihindari. Globalisasi telah membuat seolah batas negara menjadi hilang. Sehingga pengaruh apapun dari luar dapat dengan mudah masuk ke tengah masyarakat. Dampaknya negatif jika pengaruh tersebut diterima masyarakat tanpa didasari oleh kesadaran kebangsaan yang kokoh.

"Kecenderungan itu, dapat kita saksikan bersama. Baik itu di bidang ekonomi, budaya, bahkan juga politik," sebut Fadli Zon.

Tapi tentunya, lanjut dia, bukan berarti globalisasi harus dihindari. Namun justru harus dihadapi dengan strategi. Ini membutuhkan peran semua elemen terutama kelompok pemuda. Kita justru harus mendapat manfaat dari globalisasi, bukan dimanfaatkan. 

"Hampir 25 persen dari total penduduk Indonesia saat ini adalah pemuda. Dan ini seharusnya menjadikan pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab lebih dalam mendorong kemajuan bangsa ini. Kemerdekaan politik sudah kita raih. Tinggal kita tuntaskan capaian kemerdekaan kita di bidang yang lainnya," tegas Fadli Zon. 

Untuk itulah, tambah Fadli Zon, semangat Sumpah Pemuda penting untuk terus dibangkitkan. Terutama untuk merawat kesadaran politik sebagai sebuah bangsa. Agar potensi pemuda, dapat berubah menjadi energi pendorong bagi pencapaian tujuan kemerdekaan Indonesia, tak hanya di bidang politik, namun juga dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. [rmol










Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :