Datang Jauh Dari Madura Para Kiai Ini Siap Jadi Penjamin Dahlan Iskan.


[tajukindonesia.com]    -    Dukungan terhadap mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang menghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surabaya di Medaeng sejak Kamis, (27/10) terkait perkara dugaan korupsi penjualan aset PT PWU terus mengalir.

Kini giliran kelompok kai asal Madura, Magetan dan Tasikmalaya menjenguk, guna memberi support mantan Dirut PT PWU itu. Salah satu tokoh masyarakat Madura yang kelihatan membezuk Dahlan Iskan adalah H Ali Badri. Ali Badri datang bersama Al Habib Idrus Al Jufri dan KH Masyhuri Maksum.

Tokoh Ikamra itu menyatakan, kedatangannya ke Rutan Medaeng adalah untuk menyapa sahabat lamanya. Ketika datang, Ali Badri memberi surban putih motif batik merah maroon, air zam zam dan buah kurma.

"Kedatangan saya ini sekaligus sebagai bentuk bahwa masyarakat Jatim khususnya Madura mendukung Pak Dahlan," kata Ali Badri.

Menurut Ali Badri, Dahlan Iskan adalah orang yang didholimi dan sangat teraniaya. Ia datang bersama kyai untuk memberi support berupa doa. Rombongan yang diajak juga berpesan untuk tidak ada beban dan selalu istiqomah.

"Beliau (Dahlan) selalu senyum. Raut wajahnya tidak terlihat susah atau sedih. Mungkin beliau memang tidak salah dalam persoalan ini," terang Ali Badri.

Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda Tasikmalaya, KH Abdul Aziz Afandi yang datang jauh-jauh dari Jawa Barat hanya untuk memberi dukungan mental. Karena selama ini, Dahlan dikenal sebagai ahli toriqoh dan ahli ibadah.

"Yang patut dicontoh dari pribadi Pak Dahlan adalah ketulusan dalam mengabdi," tandas KH Abdul Azis.

Ketika datang, KH Abdul Azis ditemani Erwin Budiman Haris, seorang ahli hukum dengan tujuan mempelajari kasus yang tengah membelit mantan Dirut PLN itu. Apabila berkenan, ia tidak ragu membantu proses hukum.

"Saya siap untuk menjadi penjamin penangguhan penahanan Pak Dahlan," tegasnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Tasikmalaya juga ikut mendoakan agat cepat terbebas dari beban yang ada. Ketua MUI Tasikmalaya, Acep Nur Mubarok, ia mengaku banyak mendapat inspirasi dari membaca buku dan tulisan-tulisan Dahlan Iskan. Terutama kontribusinya terhadap membangun bangsa.

"Setiap pengajian akan kami doakan. Kami percaya Pak Dahlan akan mendapat hasil yang lebih baik," ujar Acep Nur.

Dalam kasus ini, Dahlan diperiksa karena pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) di perusahaan milik Pemprov Jatim periode 2000-2010. Ada dua aset yang diduga kuat bermasalah pelepasannya. Yakni aset di Kediri dan Tulungagung. Transaksi penjualan terjadi pada tahun 2003 silam.

Penyidik menduga penjualan aset itu cacat hukum sejak proses awal. Penjualan dilakulan tanpa melalui prosedur yang ditentukan. Selain itu, penyidik menengarai aset dijual denga harga di bawah harga pasaran saat transaksi berlangsung. Diduga uang hasil penjualan aset tidak semuanya dimasukkan ke kas PT PWU.[tribun]










Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :