Berbeda Dengan Ahok, Ridwan Kamil: Saya Siap Menerima Kritik!
[tajukindonesia.com] - Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil atau Emil menyatakan siap menerima kritik dari masyarakat terkait banjir hebat yang melanda sebagian Kota Bandung, Senin (26/10/2016).
"Saya siap menerima kritik, asalkan dengan data-data yang nantinya bisa menjadi acuan bagi kami untuk melakukan perbaikan," kata Ridwan usai acara Forum Nasional replikasi Inovasi Pelayanan Publik di Pusdai Kota Bandung, Rabu (26/10/2016).
Ridwan pun berjanji akan segera membongkar beton jalan gerbang masuk Hotel Topas di Jalan Junjunan yang mengakibatkan banjir.
Tembok beton yang dipasang untuk jalan gerbang masuk hotel itu menurut Emil telah mengakibatkan saluran air di sana menjadi lebih kecil sehingga pada saat debit air tinggi meluber ke Jalan Junjunan atau Pasteur.
"Secepatnya saya akan membongkar beton jalan di gerbang masuk Hotel Topas. Dalam satu dua hari ke depan beton itu akan dibongkar," kata Emil.
Selain itu ia telah mempersiapkan teknologi tol air yang diharapkan bisa memaksimalkan aliran air dari sejumlah lokasi di Kota Bandung.
"Teknologi tol air ini sebelumnya sudah dilakukan sekitar dua bulan di daerah jalan Gede Bage. Teknologi ini juga akan diaplikasikan di Jalan Pagarsih dan Jalan Junjunan," katanya.
Ia menuturkan pemerintah Kota Bandung sudah melakukan berbagai upaya antisipasi banjir dengan memperbaiki saluran air dan pengerukan sedimentasi di berbagai wilayah di Kota Bandung.
"Kita bicara situasi dan ilmiah. Kalau bicara situasi, kami Pemkot Bandung sudah meminta maaf terkait banjir yang terjadi dan secara ilmiah saya juga kurang paham karena selama berbulan-bulan Bandung tidak pernah banjir, padahal tiap dua minggu tim pembersihan rutin membersihkan gorong-gorong," katanya.
Ia menyebutkan telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan saluran air, bahkan di Pagarsih yang merupakan lokasi banjir beberapa waktu lalu telah dibangun dua saluran air dengan ukuran dua meter, namun debit air waktu itu tak bisa ditampung.
"Kami sudah bikin saluran air dua meter, dua saluran, tapi masih banjir. Debit airnya begitu besar," kataya. [ts]
Selain itu ia telah mempersiapkan teknologi tol air yang diharapkan bisa memaksimalkan aliran air dari sejumlah lokasi di Kota Bandung.
"Teknologi tol air ini sebelumnya sudah dilakukan sekitar dua bulan di daerah jalan Gede Bage. Teknologi ini juga akan diaplikasikan di Jalan Pagarsih dan Jalan Junjunan," katanya.
Ia menuturkan pemerintah Kota Bandung sudah melakukan berbagai upaya antisipasi banjir dengan memperbaiki saluran air dan pengerukan sedimentasi di berbagai wilayah di Kota Bandung.
"Kita bicara situasi dan ilmiah. Kalau bicara situasi, kami Pemkot Bandung sudah meminta maaf terkait banjir yang terjadi dan secara ilmiah saya juga kurang paham karena selama berbulan-bulan Bandung tidak pernah banjir, padahal tiap dua minggu tim pembersihan rutin membersihkan gorong-gorong," katanya.
Ia menyebutkan telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan perbaikan saluran air, bahkan di Pagarsih yang merupakan lokasi banjir beberapa waktu lalu telah dibangun dua saluran air dengan ukuran dua meter, namun debit air waktu itu tak bisa ditampung.
"Kami sudah bikin saluran air dua meter, dua saluran, tapi masih banjir. Debit airnya begitu besar," kataya. [ts]