2-3 Hari lagi SBY Bakal Buka-Bukaan Soal Dokumen TPF Munir
[tajukindonesia.com] - Dua hingga tiga hari mendatang, Mantan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan buka suara terkait dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus meninggalnya aktivis HAM, Munir, yang dinyatakan hilang.
"Penjelasan yg akan kami sampaikan dlm 2-3 hari mendatang, haruslah berdasarkan fakta, logika & tentunya juga kebenaran. *SBY*" tulis SBY di akun Twitter-nya (SBYudhoyono), Minggu malam (23/10).
Tak hanya itu, pada akun Twitter-nya itu, SBY juga menjabarkan beberapa hal lain terkait dokumen TPF kasus Munir. SBY mengungkapkan bahwa dalam dua minggu terakhir ini pemberitaan media dan perbincangan publik terkait hasil temuan TPF Munir amat gencar.
"Saya amati perbincangan publik ada yg berada dlm konteks, namun ada pula yg bergeser ke sana - ke mari & bernuansa politik. Dlm dua minggu ini pula, sbg mantan Presiden, saya terus bekerja bersama para mantan pejabat KIB, utk siapkan penjelasan. *SBY*" kicau SBY.
SBY mengungkapkan, dirinya akan membuka kembali semua dokumen dan catatan pemerintah dalam penegakan hukum kasus Munir. Tak hanya soal tindak lanjut temuan TPF Munir, akan tetapi juga apa saja yang telah dilakukan pemerintah sejak November 2004.
Sebagaimana diketahui, Munir meninggal di atas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Kala itu, SBY masih berstatus sebagai calon presiden (capres).
"Ketika aktivis HAM Munir meninggal,saya msh berstatus sbg Capres. 3 minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya. Kurang dari seminggu setelah pertemuan itu (TPF Munir belum dibentuk) kita berangkatkan Tim Penyidik Polri ke Belanda *SBY*" tulis SBY.
Dalam tweet selanjutnya, SBY menegaskan bahwa dirinya ingin agar publik mengetahui duduk persoalan yang benar terkait kasus kematian Munir.
"Aktivitas pemerintah & penegak hukum selanjutnya, segera kami sampaikan kpd publik. Saya ingin publik tahu duduk persoalan yg benar. Saya memilih menahan diri & tak reaktif dlm tanggapi berbagai tudingan.Ini masalah yg penting & sensitif. Jg soal kebenaran & keadilan *SBY*" tulis SBY. [jtns]
SBY mengungkapkan, dirinya akan membuka kembali semua dokumen dan catatan pemerintah dalam penegakan hukum kasus Munir. Tak hanya soal tindak lanjut temuan TPF Munir, akan tetapi juga apa saja yang telah dilakukan pemerintah sejak November 2004.
Sebagaimana diketahui, Munir meninggal di atas pesawat Garuda yang tengah menuju Amsterdam pada 7 September 2004. Kala itu, SBY masih berstatus sebagai calon presiden (capres).
"Ketika aktivis HAM Munir meninggal,saya msh berstatus sbg Capres. 3 minggu setelah jadi Presiden, Ibu Suciwati (isteri alm) temui saya. Kurang dari seminggu setelah pertemuan itu (TPF Munir belum dibentuk) kita berangkatkan Tim Penyidik Polri ke Belanda *SBY*" tulis SBY.
Dalam tweet selanjutnya, SBY menegaskan bahwa dirinya ingin agar publik mengetahui duduk persoalan yang benar terkait kasus kematian Munir.
"Aktivitas pemerintah & penegak hukum selanjutnya, segera kami sampaikan kpd publik. Saya ingin publik tahu duduk persoalan yg benar. Saya memilih menahan diri & tak reaktif dlm tanggapi berbagai tudingan.Ini masalah yg penting & sensitif. Jg soal kebenaran & keadilan *SBY*" tulis SBY. [jtns]