Hentikan!! Keangkuhan Ahok terhadap Warga Miskin


[tajukindonesia.com] - Kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur DKI Jakarta sudah terlalu banyak mengorbankan warga sebagai tumbal kebijakan demi menutupi kebohongan dan kesombongannya.
Demikian disampaikan seniman senior yang juga aktivis kemanusiaan Ratna Sarumpaet kepada redaksi di Jakarta, Jumat (9/9).
"Harta, derita, air mata. Bahkan nyawa telah dipersembahkan rakyat dalam kehinaannya di hadapan kekuasaan yang arogan," katanya.
Dia mengingatkan kembali penggusuran di Kampung Akuarium, Pasar Ikan, Jakarta Utara pada 11 April 2016 lalu. Di mana, Pemprov DKI membawa serta sebanyak lima ribu aparat dari TNI bersenjata lengkap, polisi anti huru hara (PHH), ditambah petugas Satpol PP mengawal buldozer beraksi tanpa ampun meratakan rumah-rumah warga miskin.
"Alat-alat kekuasaan itu menghentak keriaan anak-anak Kampung Akuarium. Membunuh seketika harapan, sejarah dan budaya mereka," ujar Ratna.
Dengan pola yang sama, Ahok menggasak pemukiman warga di banyak penjuru ibu kota. Seperti jerit tangis rakyat tertindas penggusuran yang keji dan ngawur di Kampung Pulo, Kalijodo, Bukit Duri, Rawajati dan tempat-tempat lain. 
"Kecaman dan kutukan atas kebijakannya yang dikendalikan secara penuh oleh para pengembang pencemar lingkungan juga tak pernah dihiraukan," beber Ratna. 
Untuk itu, Ratna mendesak Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo segera mengambil langkah memecat Ahok dari jabatan gubernur DKI. 
"Ahok dengan sikapnya yang pongah, dengan kebohongan-kebohongan dan kebijakan-kebijakannya yang tak manusiawi, korup, anti hukum dan anti aturan sudah sangat membahayakan apabila terus dipertahankan sebagai gubernur," tegas pendiri Ratna Sarumpaet Crisis Center tersebut. [rmol]

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :